Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA Sepanjang semester pertama tahun ini, harga emas cenderung terkoreksi. Sejumlah faktor masih akan menekan pergerakan harga emas sepanjang tahun ini.
Mengutip Bloomberg, harga emas di Commodity Exchange per akhir Juni 2018, tercatat US$ 1.254 per ons troi. Dalam enam bulan pertama tahun ini, harga emas menurun 5,21%.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, penurunan harga emas di semester pertama lalu dikarenakan efek kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve). "Kebijakan gubernur baru The Fed, Jerome Powell yang hawkish membuat harga emas menurun," Katanya Faisyal (4/6).
Data ekonomi AS yang membaik juga ikut menjadi salah satu sentimen yang membuat pergerakan komoditas yang menjadi safe haven ini menurun. Sementara sentimen ancaman perang dagang AS dengan China tidak membawa pengaruh signifikan.
Menurut Faisyal, masih ada faktor yang akan menekan pergerakan harga emas di tahun ini. Yakni rencana kenaikan suku bunga The Fed dua kali lagi di sisa tahun ini. Selain The Fed, Bank of England (BoE) juga berencana menaikkan suku bunga. Faktor ini membuat harga emas berpotensi melemah.
"Jika emas semakin melemah, ada kemungkinan harganya bisa menyentuh ke harga US$ 1.200 per ons troinya tahun ini," ujar Faisyal.
Faisyal memproyeksikan harga emas masih akan melemah di sepanjang semester kedua 2018. Prediksi dia, harga bergerak dalam rentang US$ 1.200-US$1.270 per ons troi. Akhir tahun, ia memperkirakan, harga emas akan sekitar US$ 1.200-US$ 1.220 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News