Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini akan menentukan pergerakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed). Pasar menduga, suku bunga akan dinaikkan sebesar 25 basis points.
Lucky Bayu, analis Danareksa Sekuritas menyebut, keputusan Fed Fund Rate itu akan dapat diterima oleh pasar, karena angka pertumbuhan ekonomi Amerika yang turun 2,2%. Oleh sebab itu, Donald Trump, melalui The Fed memiliki kebijakan yang cukup baik untuk menaikkan FFR.
Menurutnya, kenaikan ini merupakan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Makanya di era Trump ini, Fed mengerek bunga berulang kali, sehingga banyak capital inflow yang akan masuk ke Amerika Serikat, lantaran AS punya interest yang menarik.
Lucky mengatakan, akan ada dampak dari kenaikan Fed ini. "Kalau naik, Indonesia dapat mengalami koreksi karena dapat menyebabkan menguatnya dollar AS dibandingkan rupiah," paparnya, Jumat (8/12).
Meski begitu, Lucky menyebut, investor sebaiknya melakukan langkah yang tepat terkait dengan kenaikan FFR ini. Menurutnya, untuk melakukan apresiasi, investor harus memperhatikan saham yang memiliki basis transaksi dollar, seperti emiten yang banyak ekspor, karena memperoleh net income dari produk yang berbasis mata uang dollar.
Investor juga sebaiknya menghindari emiten yang memiliki utang dollar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News