Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah masih memiliki potensi menguat setelah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dipertahankan di level 3,75%.
Di pasar spot, Jumat (24/1), rupiah melemah 0,25% ke Rp 14.035 per dollar AS. Sementara, kurs tengah BI mencatat rupiah melemah 0,11% ke Rp 14.054 per dollar AS.
Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, rencana stimulus Amerika Serikat (AS) senilai Rp 1,9 triliun diharapkan membuat indeks dollar AS menurun, sehingga rupiah bisa menguat.
Namun, dari dalam negeri memberi sentimen negatif bagi rupiah. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih diperpanjang karena jumlah pasien corona masih meningkat.
Baca Juga: Kurs rupiah stabil di atas Rp 14.000 per dolar AS dalam sepekan, ini pendorongnya
Meski begitu, Fikri memproyeksikan, suku bunga acuan BI yang dipertahankan di level 3,75% mampu menstabilkan pergerakan rupiah.
Sementara, Presiden Direktur HFX International Sutopo Widodo menilai, suku bunga acuan BI yang tidak berubah akan mempertahankan pergerakan rupiah secara mendatar.
"Suku bunga yang dipertahankan rendah sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar dan mendukung perekonomian yang tertekan pandemi, faktor ini yang pertahankan rupiah stabil," kata Sutopo.
Senin (25/1), Sutpo memproyeksikan rupiah masih memungkinkan untuk bertahan dalam kisaran Rp 14.000 per dollar AS-Rp 14.100 per dollar AS di awal pekan," kata Sutopo.
Fikri juga memproyeksikan rupiah berpotensi bergerak stabil di rentang Rp 13.900 per dollar AS-Rp 14.100 per dollar AS.
Selanjutnya: Rupiah melemah dalam sepekan tertekan kenaikan yield obligasi AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News