kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BUMN Karya mulai rajin divestasi, begini kata analis


Minggu, 17 Oktober 2021 / 14:31 WIB
BUMN Karya mulai rajin divestasi, begini kata analis
ILUSTRASI. Gerbang tol Simpang Susun (SS) Pekalongan pada ruas jalan tol Pemalang ? Batang, Jawa Tengah. BUMN Karya mulai rajin divestasi, begini kata analis,


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. BUMN Karya rajin melakukan divestasi aset jalan tolnya. Teranyar, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melepas seluruh kepemilikan atau setara 55% saham di PT Cibitung Tanjung Priok Tollways (PT CTP).

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Johan Triantoro menuturkan secara umum divestasi yang dilakukan merupakan langkah strategi perusahaan dalam meringankan beban perusahaan dalam operasional. Menurutnya, keputusan divestasi yang dilakukan oleh manajemen pada prinsipnya untuk menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan nilai efisien, sehingga kebijakan divestasi tidak selalu dihadapkan pada konotasi negatif saja.

"Keputusan melakukan divestasi seiring strategi manajemen dalam menjaga keberlanjutan usahanya, di mana  aktivitas konstruksi membutuhkan biaya yang tidak kecil sehingga berdampak pada arus kas perusahaan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/10).

Ia menuturkan, dalam aktivitas proyek didominasi dengan konsep turn key projects, yang artinya dananya baru diperoleh setelah proyek selesai. Hal tersebut akan menimbulkan sumber permasalahan terhadap cash flow perusahaan sehingga akan berdampak pada penyelesaian pekerjaan lantaran berpotensi terhadap beban atau utang yang siap ditanggung perusahaan. 

Baca Juga: Waskita Karya kantongi restu DPR laksanakan right issue dengan target Rp 4 triliun

Sementara, divestasi yang dilakukan oleh perusahaan akan berdampak langsung pada penerimaan kas. "Hal itu menjadi tambahan dana segar bagi perusahaan sehingga ini berpotensi menjaga fundamental neraca keuangan dan juga menjaga arus kas perusahaan dan juga berpotensi memperbaiki struktur modal karena ekuitas perusahaan yang meningkat," paparnya.

Senada, analis RBH Sekuritas, Andrey Wijaya, melihat, divestasi saham terutama di jalan tol seharusnya dampaknya positif untuk BUMN Karya. Sebab, bisa meningkatkan posisi kas dan mengurangi utang bank. Menurutnya, beberapa BUMN Karya DER-nya cukup tinggi, seperti WSKT. Hanya saja, Andrey menilai masih dalam kondisi yang bisa di-managed.

Menilik RTI, DER WSKT tercatat sebesar 1.151,19%, WIKA 332,68%, PTPP 385,10%, dan ADHI sebesar 600,16%.

 

Nah, dengan divestasi yang dilakukan BUMN Karya, ia memproyeksikan BUMN karya mampu mengalami pemulihan baik dari kinerja maupun neraca keuangannya. "Setelah angka pandemi turun, pemerintah kelihatannya akan kembali fokus untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur," sebutnya.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) masih terus melakukan divestasi jalan tol




TERBARU

[X]
×