kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

BUMI tetap berharap diskon obligasi Enercoal


Senin, 04 Agustus 2014 / 20:39 WIB
BUMI tetap berharap diskon obligasi Enercoal
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama para deputi gubernur memberikan keterangan kepada wartawan terkait hasil RDG di Jakarta (16/2/2023).


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)  masih melakukan negosiasi dengan para pemegang obligasi senilai US$ 375 juta yang diterbitkan anak usahanya, Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal).

Obligasi tersebut seharusnya jatuh tempo besok, Selasa (5/8) ini. Namun, BUMI mengajukan surat permohonan untuk merestrukturisasi obligasi tersebut. BUMI mendapatkan tambahan tenggat waktu hingga 12 Agustus 2014 mendatang untuk meraih restu dari pemegang obligasi Enercoal.

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI mengatakan, poin utama restrukturisasi tetaplah berkaitan dengan waktu jatuh tempo dan penurunan kupon obligasi Enercoal.

BUMI meminta waktu jatuh tempo diperpanjang dari 5 Agustus 2014 menjadi April 2018. Emiten batubara milik Grup Bakrie itu juga ingin menurunkan tingkat bunga obligasi dari klausul awal yang 9,25%.

"Perseroan saat ini dalam tahap pembicaraan, dan diharapkan bunga dapat dikurangi ke bawah 7%," kata Dileep dalam jawaban kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/8).

Permohonan tersebut masih sama dengan proposal yang diajukan BUMI pada 5 Juni 2014. BUMI sebenarnya sudah sempat menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) pada 20 Juni 2014 lalu. 

Namun, RUPO tersebut tidak bisa memberikan keputusan lantaran gagal memenuhi persyaratan kuorum. Restrukturisasi menjadi jalan satu-satunya BUMI untuk menghindari ancaman default. 

Soalnya, melihat kondisi keuangan yang morat-marit, BUMI tentu sulit untuk melunasi obligasi tersebut sesuai tanggal jatuh tempo. Merujuk pada laporan keuangan per 30 Juni 2014, BUMI memang hanya memiliki kas senilai US$ 46,67 juta. Kondisi tersebut menjadikan BUMI sebagai emiten dengan likuiditas paling seret di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×