Reporter: Rika Theo, Bloomberg |
JAKARTA. Hari ini hari buruk bagi PT Bumi Resources. Harga sahamnya anjlok ke level terendah dalam tujuh pekan setelah UBS AG memangkas rekomendasinya.
Pada penutupan bursa, harga BUMI amblas 6,2% ke level Rp 1.060. IHSG sendiri ditutup koreksi 0,9%.
UBS sekarang merekomendasikan investor untuk jual, dari yang sebelumnya beli. Tak tanggung-tanggung UBS juga memangkas target harga BUMI sampai 70%, menjadi tinggal Rp 800.
Dalam laporan riset yang ditulis analis UBS Andreas Bokkenheuser Jumat (10/8) lalu, UBS juga menurunkan estimasi produksI batubara BUMI dari tahun 2012 hingga 2014. Ia berkata, permintaan batubara termal China yang lemah menunjukkan risiko harga batubara jangka pendek.
Harga batubara di Newcastle Australia yang jadi acuan perdagangan batubara Asia telah jatuh 23% tahun ini. Harga batubara terus melandai setelah produsen Amerika Serikat dan Afrika Selatan mengalihkan ekspor batubaranya ke Asia akibat krisis di Eropa. Dus, stok berlimpah, padahal ekonomi China juga melambat.
“Kami pikir permintaan batubara China akan menurun sedikit saat musim panas selesai. Kami memperkirakan Bumi akan melanjutkan kerugiannya di kuartal I 2012 hingga tahun 2013, dengan penurunan harga batubara,” tulisnya.
BUMI tetap memasang target produksi 2012 sebesar 75 juta ton meskipun cuaca buruk menjadi tantangannya, kata Direktur BUMI Dileep Srivastava dalam pernyataannya melalui email hari ini. Ia memperkirakan harga batubara membaik ke level US% 100 per ton di akhir tahun dan naik ke atas US%$ 100 di 2013.
Di kuartal I 2012, BUMI menderita rugi bersih US$ 100,4 juta, dibandingkan laba US$ 108,19 juta setahun sebelumnya. Harga saham BUMI sudah terhempas 51% tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News