Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) optimistis kinerja keuangannya akan lebih moncer. Bukan karena restrukturisasi utang tapi karena menghangatnya harga komoditas batubara.
Direktur BUMI Dileep Sirivastava mengatakan, kenaikan harga komoditas batubara saat ini memang menjadi salah satu pendorong kinerja keuangan perusahaan. Rata-rata harga batubara BUMI sepanjang 2017 ada di kisaran US$ 55-US$ 95 per ton.
Dengan rata-rata harga tersebut, Dileep memperkirakan pendapatan kotor BUMI sepanjang 2017 mencapai US$ 4,8 miliar. Tahun ini, pendapatan kotor perusahaan diperkirakan naik 25% menjadi sekitar US$ 5,5 miliar hingga US$ 6,6 miliar.
"Kami melihat harga batubara tahun ini bisa naik 5% ke level US$ 100 per ton atau bahkan lebih," ujar Dileep kepada KONTAN akhir pekan lalu, Jumat (9/2).
Kenaikan harga batubara itu yang mendorong pemasukan BUMI tahun ini lebih besar. Satu hal yang menarik. Bukan hanya pendapatan kotor, laba bersih BUMI juga diperkirakan bakal melesat.
Dileep belum bersedia memberikan perincian laba bersih 2017. Namun, dia menggambarkan, BUMI pernah mencapai laba bersih tertingginya pada 2008.
Saat itu, BUMI mencatatkan laba bersih US$ 372 juta. Tahun 2017, Dileep yakin laba bersihnya bisa mencapai torehan itu. "Tahun ini bisa lebih tinggi lagi," tambah Dileep.
Selain soal harga, proyeksi kenaikan kinerja BUMI juga mempertimbangkan produksi batubara BUMI yang tahun ini ditargetkan naik 10% menjadi 93 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News