Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Bumi Plc saat ini tengah berada di tengah-tengah sengketa kekuasaan yang melibatkan para pendirinya yakni Nathaniel Rothschild dan Grup Bakrie. Perkembangan terakhir, menurut Bumi Plc, Grup Bakrie masih tetap menyetujui proposal untuk hengkang dari Bumi Plc dengan nilai US$ 580 juta.
"Negosiasi telah berjalan cukup baik. Saya yakin mereka setuju dengan nilainya," jelas Nick von Schirnding, chief executive officer Bumi Plc. Dia menambahkan, Grup Bakrie tidak akan melakukan negosiasi proposal yang meliputi panawaran uang tunai senilai US$ 278 juta untuk saham PT Bumi Resources (BUMI). BUMI merupakan satu dari dua perusahaan batubara di Indonesia yang menjadi investasi Bumi Plc.
Von Schirnding juga bilang, yang dibutuhkan Bumi Plc saat ini adalah manajemen perusahaan yang independen. "Kami sudah memiliki solusi untuk mengakhiri semua sengketa yang ditawarkan oleh jajaran direksi, yakni memisahkan diri dengan Bumi Resources. Saya yakin kami bisa melakukan pemisahan tersebut. Pemisahan itu hanya dapat dicapai dengan jajaran direksi yang ada sekarang, bukan direksi yang mencakup Nat Rothschild di dalamnya," tegas von Schirnding.
Catatan saja, pada pukul 11.01, saham BUMI tercatat tak berubah posisi di level Rp 620.
Terkait hal ini, sejumlah analis menilai, perkembangan sengketa kekuasaan di Bumi Plc sudah mulai menemui titik terang. "Langkah yang diambil jajaran direksi saat ini sudah ada kemajuan signifikan. Salah satunya, memisahkan Bumi Plc dari pengaruh Grup Bakrie," jelas analis Barclays Plc David Butler yang berbasis di London.
Sementara, Patrick Jones, analis Nomura International Plc berpendapat, meski terjadi penyelesaian signifikan di Bumi Plc, namun ada sejumlah faktor tak terduga lain yang dapat menghambat langkah Bumi Plc. "Salah satunya adalah langkah yang bakal diambil Rothschild dalam rapat umum mendatang," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News