kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BUMI Mungkin Meraup Rp 4,5 Triliun


Rabu, 26 Mei 2010 / 10:31 WIB
BUMI Mungkin Meraup Rp 4,5 Triliun


Reporter: Sofyan Nur Hidayat, Abdul Wahid Fauzie, Avanty Nurdiana | Editor: Test Test

JAKARTA. Teka-teki seputar rencana penerbitan saham baru PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya terjawab. Pada 24 Mei lalu, emiten kebanggaaan Grup Bakrie ini sudah mengumumkan akan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Artinya, investor ritel tak punya hak memesan terlebih dahulu, sehingga sahamnya sangat mungkin terdilusi akibat aksi korporasi BUMI ini.

Dalam keterbukaan informasi di BEI pada Senin malam itu, BUMI mengumumkan, ada perubahan dalam jadwal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dari 22 Juni menjadi 24 Juni 2010. Perubahan jadwal dilakukan karena manajemen BUMI menambahkan agenda penerbitan saham baru tersebut.

Selain agenda itu, dalam RUPSLB, BUMI juga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk menjaminkan aset, termasuk menggadaikan saham untuk mendapatkan pembiayaan atau pinjaman dari pihak ketiga.

Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya (15/4), BUMI memang diprediksi akan menerbitkan saham baru sebesar 10%. Maklum, utang perusahaan tambang ini makin gendut.

Dalam laporan keuangan tahun 2009, BUMI menyebutkan, pada 26 Januari 2010, BUMI telah mendapat tambahan utang US$ 100 juta dari Credit Suisse. Padahal, di tahun ini total utang BUMI yang akan jatuh tempo mencapai US$ 400 juta. Sementara, posisi kas perusahaan ini hanya US$ 60 juta plus investasi jangka pendek senilai US$ 299 juta.Bisik-bisik di pasar saham menyebutkan, harga saham baru BUMI nanti akan berkisar antara Rp 1.500 hingga Rp 1.700 per saham.

Namun, Kepala Riset PT Mega Capital Indonesia Danny Eugene mengatakan, harga saham baru yang akan diterbitkan BUMI harus tetap mengacu pada aturan Bapepam-LK, yaitu harga rata-rata saham 25 hari kerja sebelum pengumuman penerbitan saham baru disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). "BUMI sudah mengumumkan kalau mereka akan mengikuti aturan Bapepam-LK, kok," imbuh Danny.

Analis Waterfront Securities Isfhan Helmy menghitung, berdasarkan ketentuan harga rata-rata saham BUMI selama 25 hari perdagangan itu, harga saham baru BUMI akan berkisar Rp 2.327 per saham. "Ini adalah harga minimal, realisasinya mungkin bisa lebih tinggi," katanya, kemarin.

Sementara berdasarkan perhitungan KONTAN, harga rata-rata saham BUMI 25 hari sebelum pengumuman aksi korporasi ini adalah Rp 2.282 per saham. Dengan asumsi penerbitan saham baru maksimal 10%, jumlah saham yang akan diterbitkan mencapai 1,94 miliar saham. Saat ini, jumlah saham BUMI mencapai 19,40 miliar saham.

Jadi, apabila menggunakan harga saham hasil hitungan KONTAN, dari aksi korporasi ini BUMI bakal mengantongi fulus sebesar Rp 4,42 triliun. Tapi, jika menggunakan harga perkiraan Ishfan, BUMI akan mendulang dana segar sebesar Rp 4,51 triliun.

Sayang, Senior Vice President Investor Relations BUMI Dileep Srivastava masih enggan memberikan penjelasan detail soal agenda perusahaannya ini. Ikhtiar KONTAN untuk mendapat penjelasan dari Dileep juga gagal. Panggilan seluler dan pesan singkat yang dilayangkan KONTAN juga tak berbalas.

Yang jelas, rencana BUMI untuk menerbitkan saham baru tanpa HMETD ini pantas diwaspadai para investor saham. Menurut Danny, bagi pemilik modal yang ingin berinvestasi di saham, sebaiknya mereka menghindari dulu saham ini. Betul, dari sisi aset BUMI memiliki beberapa anak usaha yang sangat bagus, seperti Kaltim Prima Coal, Arutmin, dan Indocoal Resources.

Masalahnya, dengan aset ngetop seperti itu, pengelolaan BUMI kurang transparan dan kerap melakukan aksi korporasi tak terduga. ""Aksi korporasi seperti itu merupakan risiko tambahan di saham ini," ujarnya.

Danny juga menyarankan para trader saham BUMI untuk sementara tidak memakai margin. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari risiko bila harga saham ini mengalami koreksi. Di bursa, harga saham BUMI terus terpuruk. Kemarin, saham BUMI sempat menyentuh level terendahnya pada level Rp 1.570 per saham.
Pada penutupan perdagangan, saham ini ditutup melemah 3,9% dari harga hari sebelumnya menjadi Rp 1.710 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×