Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
"Ini karena ada sebuah proyek yang kami cancel yaitu Tarahan II, dulu PTBA merancang Tarahan II untuk membangun pelabuhan dan infrastruktur jalur kereta api ke sana," jelasnya.
Suryo menjelaskan pembatalan proyek tersebut karena ternyata proyek itu dinilai tidak strategis karena memiliki jalur yang terlalu panjang. Oleh karena itu, PTBA memutuskan untuk membangun infrastruktur dengan jalur yang lebih pendek.
Saat ini, Bukit Asam tengah menggarap proyek kereta api dan dua pelabuhan baru. Pelabuhan baru yang pertama adalah Pelabuhan Kramasan yang akan bekerjasama dengan PT KAI untuk membangun pelabuhannya.
Nantinya, jalur kereta api dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Kramasan ini akan memiliki kapasitas 20 juta ton per tahun. Kedua, PTBA bakal menambah pelabuhan baru Perajen. Proyek pelabuhan baru Perajen dan jalur kereta api dari Tanjung Enim ke Parajen ini ditargetkan bisa memiliki kapasitas 20 juta ton batubara per tahun.
Selain menambah dua jalur dan pelabuhan anyar, PTBA juga meningkatkan kapasitas jalur kereta api dan pelabuhan yang sudah ada. Misalnya penambahan kapasitas menjadi 7 juta ton per tahun untuk jalur Tanjung Enim ke Kertapati.
Selanjutnya: Kinerja tumbuh, PP Presisi (PPRE) incar pendapatan Rp 3,1 triliun hingga akhir tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News