Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) mengumumkan untuk menunda pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Namun manajemen menegaskan aksi korporasi ini bukan ditunda tetapi diundur pada Juni 2023.
Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani Maulana Mulia memastikan proses stock split akan terus dilakukan dan tidak ada perubahan keputusan dari perseroan.
Seperti yang diketahui, SMDR telah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Rencananya aksi korporasi ini akan dilaksanakan pada 20 Desember 2022.
Bani memastikan SMDR telah mengantongi juga persetujuan prinsip tertulis, baik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun memang OJK mengarahkan melakukan stock split pada Januari.
Baca Juga: Stock Split Diundur, Cek Rekomendasi Saham Samudera Indonesia (SMDR)
"Tidak batal dan bahkan kalau dibilang ditunda juga salah, tetapi sesuai arahan OJK emang diminta dilaksanakan di Januari 2023," jelas Bani saat dihubungi Kontan, Senin (12/12).
SMDR berencana melakukan stock split dengan rasio 1:5. Dengan begitu, nilai nominal saham Samudera Indonesia yang saat ini mencapai Rp 25 akan menjadi Rp 5 per saham.
Dus, saham SMDR yang berjumlah 3.275.120.000 saham akan menjadi 16.375.600.000 saham pasca stock split. Aksi korporasi ini diharapkan akan mendorong kapitalisasi pasar perseroan.
Bani bilang dengan dilakukan stock split, diharapkan semakin banyak floating yang bisa diserap oleh investor. Terutama investor yang memahami value SMDR dengan baik.
"Valuasi SMDR saat ini undervalued, tentu bagi pemegang saham yang memahami value dengan baik, tidak akan mau melepaskan di harga yang undervalued," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News