kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukan bitcoin, inilah aset kripto pertama yang menembus Rp 1 miliar


Rabu, 19 Mei 2021 / 04:13 WIB
Bukan bitcoin, inilah aset kripto pertama yang menembus Rp 1 miliar
ILUSTRASI. Aset kripto yEarn.Finance menjadi aset kripto pertama yang harganya menembus Rp 1 miliar.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah mata uang kripto kini tengah naik daun. Salah satunya adalah aset kripto yEarn.Finance atau YFI yang harganya tengah mengalami tren penguatan. 

Bahkan, alternative coin (altcoin) itu menjadi aset kripto pertama yang harganya menembus Rp 1 miliar, lebih tinggi dibanding aset kripto terbesar, Bitcoin. 

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, meskipun bitcoin memiliki valuasi pasar lebih besar, YFI masih mengungguli dalam segi harga. 

Menurut dia, hal tersebut menunjukkan adanya potensi altcoin yang masih kuat, di tengah tren penurunan harga Bitcoin. Indodax mencatat, harga YFI menembus harga tertingginya Rp 1,38 miliar pada akhir pekan lalu, saat Bitcoin sudah menunjukkan penurunan, bersamaan dengan Ethereum, dan lainnya. 

“Per hari ini, YFI masih berada di level Rp 1 miliar,” kata Oscar dalam keterangan tertulis, Selasa (18/5/2021). 

Baca Juga: Spekulatif, lembaga keuangan di China tak boleh sediakan layanan transaksi kripto

Lebih lanjut Oscar menyebutkan, kenaikan YFI melonjak drastis dari pertama kali listing di Indodax, Agustus 2020, yaitu pada kisaran harga Rp 74 juta. Dengan demikian, sampai saat ini kenaikannya sudah hampir mencapai sekitar 20 kali lipat dalam waktu kurang dari satu tahun. 

Dalam waktu kurang lebih satu bulan, YFI tercatat meningkat hampir 2 kali lipat, dimana Pada April 2021, harganya berada di kisaran Rp 700 juta. 

Baca Juga: Bitcoin hingga Dogecoin tumbang, ini 10 hal penting sebelum beli kripto

“Beberapa hari ini, memang Bitcoin turun drastis. Tetapi, kita bisa melihat altcoin lain yang menguat. Salah satu yang menarik adalah YFI. Kripto ini merupakan kripto pertama yang menembus Rp 1 miliar. Bahkan tertinggi melewati Rp 1,3 miliar,” tutur Oscar. 

Oscar menjelaskan yEarn.Finance adalah adalah ekosistem dari protokol yang dibangun di atas cryptocurrency Ethereum. Tujuan di balik pembuatan YFI adalah untuk memudahkan interaksi pengguna dengan protokol DeFi dan kemudian memaksimalkan persentase tahunan dalam mata uang kripto. 

“Ada beberapa faktor mengapa harga YFI begitu mahal. Pertama adalah YFI yang memiliki supply maksimal yang lebih sedikit yaitu hanya 3.666 token saja,” katanya. 

Token YFI sendiri sangat sedikit supplynya sehingga kenaikan permintaan ini mendorong harga jadi sangat tinggi. Sehingga, inilah yang menyebabkan harganya begitu mahal. 

Di sisi lain, Oscar menyatakan, penurunan bitcoin adalah hal yang biasa di dunia kripto. Menurut dia, harga bitcoin yang naik turun lebih dari 20 persen adalah hal biasa dan inilah yang membuat kesempatan buat para trader membeli di harga murah. 

Baca Juga: Harga terus merosot, ini pilihan aset kripto yang bakal bullish di pekan ini

Salah satu penyebab penurunan kripto saat ini terjadi karena pernyataan Elon Musk di Twitter yang mendorong aksi jual. 

“Jadi, penurunan ini juga bisa dimanfaatkan oleh member dan masyarakat Indonesia untuk membeli kripto di harga diskon,” ujarnya. 

Sama halnya dengan bitcoin, YFI juga bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp 10.000 saja di Indodax. Begitu juga dengan kripto yang lain yang sudah mencapai harga ratusan juta. 

“Itu menariknya trading kripto karena transaksinya bisa dalam desimal tidak harus membeli 1 koin,” ucap Oscar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Bitcoin, Ini Aset Kripto Pertama yang Tembus Rp 1 Miliar"
Penulis : Rully R. Ramli
Editor : Erlangga Djumena

Selanjutnya: Harga Bitcoin mencoba bangkit setelah terpuruk ke level terendah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×