Sumber: Reuters | Editor: Asnil Amri
SINGAPURA. Raksasa perkebunan sawit asal Singapura, Wilmar International berencana untuk membuka perkebunan kelapa sawit di Papua. Rencananya, perusahaan yang berbasis di Singapura itu akan menggandeng Noble Group Ltd untuk melancarkan aksi ekspansi itu.
Sebelumnya, rencana untuk ekspansi ke Papua gagal dilakukan karena tidak mendapatkan persetujuan dari otoritas Indonesia. Perusahaan kelapa sawit ini melihat potensi untuk mengembangkan kelapa sawit di Papua.
Namun begitu, Wilmar mengalami tantangan berat untuk masuk Papua, mereka harus berhadapan dengan ketidakpastian regulasi, kurangnya infrastruktur dan tenaga kerja, serta adanya resistensi dari penduduk setempat serta sorotan masalah lingkungan.
Kerjasama Wilmar-Noble JV tersebut disampaikan oleh bicara Wilmar pada Selasa (23/7). Wilmar saat ini merupakan pemegang saham mayoritas di PT Henrison Inti Persada yang sudah memiliki 23.000 hektare lahan sawit di Papua.
Dalam ekspansi ini, kedua perusahaan telah merencanakan untuk memproduksi dan menjual minyak kelapa sawit dan produk sampingannya. Namun analis menilai, proyek ini memiliki banyak tantangan dan tidak mungkin bisa berdampak besar bagi pendapatan perusahaan.
"Saya pikir mereka masih tertarik bekerja sama dan mencari kesempatan lain di Papua dan pasar lain," kata James Koh, analis dari Maybank.
Saat ini, perusahaan perkebunan yang telah mencoba mengembangkan perkebunan sawit di Papua adalah Singapura Golden Agri-Resources Ltd, yang memiliki 13.355 hektare lahan sawit di Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News