Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kondisi ekonomi Indonesia yang membaik membuat PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) optimistis menyambut tahun ini. Buktinya, perusahaan properti ini mengincar pendapatan pra-penjualan atau marketing sales sebesar Rp 7,2 triliun hingga akhir 2017.
Target tersebut melesat 17% ketimbang pendapatan pra penjualan 2016. Asal tahu saja, realisasi marketing sales tahun lalu meleset dari target yang ditetapkan perusahaan di awal tahun.
Tahun lalu, BSDE menargetkan marketing sales Rp 6,9 triliun. "Dengan realisasi pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,02%, kami meyakini permintaan properti akan mulai pulih tahun ini," kata Hermawan Wijaya, Direktur BSDE dalam pernyataan resmi, Kamis (9/2).
Lebih lanjut, Hermawan bilang, perbaikan di sektor properti sudah terlihat pada kuartal terakhir tahun lalu, di mana permintaan produk properti sudah meningkat. Hal tersebut membuat BSDE semakin optimistis tahun ini.
Demi mengincar pendapatan marketing sales lebih baik, BSDE akan menyiapkan sejumlah proyek anyar. Di antaranya proyek The Elements Kuningan, South Gate Residence TB Simatupang dan Klaska Residence Surabaya. Di pekan ketiga Februari mendatang, perseroan ini juga akan meluncurkan proyek ruko dengan nama West Park.
Selain itu, BSD City juga meluncurkan ruko baru pada Desember 2016, dengan nama Piazza the Mozia Shop Houses, yang berlokasi dekat dengan proyek residensial BSD City fase kedua termasuk The Eminent, Vanya Park dan Regent Town. Lokasi ruko juga dekat dengan proyek joint venture bersama Mitsubishi Corporation.
Saat ini BSDE tercatat sebagai emiten properti terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 33,78 triliun pada tahun 2016.
Analis NH Korindo Bima Setiaji melihat, di tahun ini BSDE masih memiliki peluang yang cukup bagus. Selain itu, katalis positif juga didapat lewat kerjasama mereka dalam penjualan apartemen dengan Mitsubishi. Bima memprediksi marketing sales BSDE tahun ini bisa mencapai Rp 7,2 triliun hingga Rp 7,5 triliun.
Namun demikian, BSDE mesti berhati-hati dengan aturan pemerintah, terutama terkait dengan pajak. "Skenario terburuk, dengan adanya beban pajak, biaya pembelian tanah emiten meningkat," jelas Bima. Toh, ia masih merekomendasikan beli BSDE dengan target harga Rp 2.260.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News