Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) nampaknya harus merogoh kocek dalam untuk melancarkan rencana akuisisi. Niat untuk menjadi pemegang saham pengendali di PT Star Energy mengharuskan perusahaan menyediakan dana jumbo.
BRPT diperkirakan butuh dana super besar agar bisa jadi pemilik saham pengendali Star Energy. Pasalnya, 33,33% saham Star Energy telah dibeli oleh BCPG Public Company Ltd senilai US$ 357,5 juta pada Juni lalu. Adapun untuk menjadi pemegang saham pengendali, perusahaan harus membeli minimal 51% dari total saham Star Energy.
Pembelian saham sebanyak 33,33% oleh BCPG Public Company Ltd menyisakan 66,67% saham Star Energy. Jika memang BRPT mengincar seluruh sisa saham tersebut, maka membutuhkan dana maksimal US$ 715,11 juta untuk bisa mengambil alih sekaligus menjadi controlling stakeholder Star Energy.
Presiden Direktur BRPT Agus Salim Pangestu mengatakan, perusahaan telah membayar uang muka akuisisi Star Energy sebesar US$ 300 juta yang diperoleh dari pinjaman bank. "Jadi akuisisi ini harus terus berjalan," ujar Agus saat dihubungi KONTAN, Selasa (2/8).
Sayangnya, Agus masih enggan menyebutkan sumber sisa dana untuk membeli 66,67% saham perusahaan energi dengan aset terbesar di Indonesia sebesar US$ 415,11 juta tersebut akan diperoleh perusahaan. Namun, jika menilik laporan keuangan BRPT kuartal I-2017, perusahaan memiliki kas internal sebesar US$ 306,99 juta.
Menurut Agus, perusahaan menargetkan akuisisi ini bisa selesai paling lambat kuartal I-2018. Ia menargetkan BRPT bisa membeli seluruh sisa saham Star Energy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News