Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membidik anak usahanya, Gorontalo Minerals bisa berproduksi pada 2020. Anak usaha ini bergerak pada bidang penambangan tembaga dan emas.
Saat ini, BRMS sedang mengkaji penggunaan teknologi sulphuric acid leaching teknologi. Dimana nantinya bisa mengubah bijih tembaga menjadi 100% tembaga.
"Ini akan mengurangi (biaya) project development sangat signifikan dan tidak perlu lagi smelter," terang Chief Operating Officer BRMS, Suseno Kramadibrata dalam public expose di Jakarta, Selasa (19/12).
Meski demikian, untuk biaya pengembangan saat ini, BRMS membutuhkan pendanaan awal sebesar US$ 70 juta sampai US$ 80 juta. "Karena kami akan gunakan untuk eksisting kontrak operasi-operasi yang umum. Sedangkan investasi lebih banyak pada processing plant," lanjutnya.
Saat ini, untuk izin produksi pada Gorontalo Minerals sudah memasuki tahap izin AMDAL. Diharapkan, perizinan tersebut akan selesai pada Februari 2018 dan pada Maret sudah mendapatkan izin operasi produksi. "Target produksi tahun 2020 bisa terjadi bahkan bisa lebih cepat," ujarnya.
Gorontalo Minerals memiliki hak konsesi kontrak karya pertambangan seluas 24.995 hektar yang terletak di Kabupaten Bone, Bolango, Gorontalo.
Pada hak konsesi ini, estimasi sumber daya mineral yang dimiliki sebesar 400,6 juta ton. Sementara cadangan bijih sebesar 105 juta ton.
Perusahaan juga telah menandatangani MoU dengan Nusantara Smelting. Kerja sama ini untuk pengembangan dalam memasok konsentrat tembaga ke fasilitas smelter yang akan dibangun oleh Nusantara Smelting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News