Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp 26,4 triliun. Jumlah tersebut setara 85% dari perolehan laba bersih BRI tahun 2021 yang mencapai Rp 31,6 triliun.
Keseluruhan dividen tunai tersebut ekuivalen dengan Rp 174,23 per saham. Besaran dividen per saham BRI meningkat signifikan, yakni 76,16% dari dividen per saham pada tahun 2020 sebesar Rp 98,9 per saham.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai, kenaikan dividen per saham yang akan dibagikan BRI menjadi daya tarik tersendiri untuk investor. Alhasil, menurutnya, saham berkode BBRI ini sangat menarik untuk dikoleksi.
Baca Juga: BRI Bagikan Dividen Rp 26,4 T, Erick Thohir: Ini Bukti Kesuksesan Holding Ultra Mikro
Selain bisa memperoleh dividen yang tergolong besar, investor juga bisa mendapatkan capital gain dari saham BBRI. Pasalnya, Yaki memprediksi, harga saham BBRI masih berpotensi naik ke depannya dengan besaran upside yang lumayan.
"Secara fundamental, target BBRI masih sekitar Rp 5.050 per saham dengan target teknikal terdekat di Rp 4.680-Rp 4.770 dan Rp 4.890," ucap Yaki saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/3).
Pada perdagangan Selasa (1/3), harga BBRI ditutup naik 1,76% ke level Rp 4.630 per saham. Akan tetapi, pada sesi I perdagangan Rabu (2/3), saham BBRI tercatat turun 1,30% ke posisi Rp 4.570 per saham.
Dengan menggunakan harga BBRI Rp 4.570 per saham, maka yield dividen tunai BBRI tersebut setara dengan Rp 3,81%. Menurut Yaki, jumlah ini jauh lebih tinggi dari yield dividen tahun buku 2020 yang berada di kisaran 2,1%-2,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News