kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Brexit kian dekat, emas kembali merosot


Rabu, 22 Juni 2016 / 15:01 WIB
Brexit kian dekat, emas kembali merosot


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pergerakan harga emas terlihat konsolidasi setelah naik turun sejak awal pekan. Referendum Brexit yang sudah di depan mata kian membuat harga emas bergerak fluktuatif.

Mengutip Bloomberg, Rabu (22/6) pukul 14.15 WIB harga emas kontrak pengiriman Agustus 2016 di Commodity Exchange tergelincir 0,39% di level US$ 1.271,00 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah merosot 1,61% dalam sepekan terakhir.

Dijabarkan Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka tekanan dari kian dekatnya referendum Brexit jadi pemicu koreksi yang terjadi. Sebab rilis hasil polling pun beragam. Membuat pasar global dalam gonjang-ganjing yang berdampak pada harga emas.

“Sesaat kemarin kekhawatiran referendum sempat mereda, jadi emas melonjak naik lagi. Lalu terbaru kekhawatiran timbul lagi, sehingga emas menyesuaikan posisi lagi,” jelas Nanang.

Terbaru rilis kompilasi polling oleh Oddscheck menunjukkan probabilitas Inggris angkat kaki dari Uni Eropa menurun dari pekan lalu yang mencapai 43% menjadi 26%.

Ia memprediksi jika Kamis (23/6) Inggris hengkang dari Uni Eropa emas bisa bergulir tertekan ke support kuatnya yakni US$ 1.230 per ons troi. Tingginya kekhawatiran ini memang menaikkan daya tarik emas walau harga bergerak volatile, namun kepemilikan aset emas masih terus naik.

Laporan Exchange Traded Funds (ETF) 21 Juni 2016 kepemilikan naik memasuki hari ke-16 beruntun dan bertengger di level 1.905,07 ton yang merupakan level tertingginya sejak Oktober 2013 lalu. Begitu juga di SPDR Gold Trust periode yang sama naik 3,56 ton menjadi 912,33 ton.

Menduga pergerakan Kamis (23/6), “Saya optimis Inggris akan tetap bertahan, jadi saya prediksi harga akan koreksi lagi,” perkiraan Nanang.

Walau memang nantinya perlu juga memperhatikan faktor lain seperti hasil pidato Gubernur The Fed Janet Yellen dan rilis data ekonomi AS selanjutnya. Karena itu akan menentukan sebesar apa tekanan terhadap harga emas.

“Sementara kenaikan kepemilikan emas itu hitungannya faktor pendukung yang akan menjaga level harga dari kejatuhan lebih dalam, tapi utamanya tetap dari Brexit dan USD,” tambah Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×