kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPD memilih penerbitan surat utang


Jumat, 10 Juni 2011 / 08:39 WIB
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Honda Jazz generasi ini kian murah, banderol mulai Rp 110 jutaan


Reporter: Mahmudi Restyanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) semakin getol masuk pasar obligasi domestik. Berdasarkan catatan KONTAN, sepanjang tahun ini ada lima BPD yang siap menerbitkan obligasi.

Kabar teranyar datang dari Bank Riau Kepri. Bank tersebut berniat menjual surat utang senilai total Rp 500 miliar. Sebelumnya, sudah ada Bank DKI, Bank Sumut, Bank NTT, serta Bank Sulsel yang melakukan langkah serupa.

Bank Riau Kepri telah menunjuk Bahana Securities sebagai penjamin emisi obligasi tersebut. Masa penawaran dimulai pada 30 Juni hingga 4 Juni nanti. Fitch Ratings Indonesia menetapkan peringkat A untuk obligasi yang bertenor lima tahun itu.

Direktur Utama Bank Riau Kepri, Erzon, menilai proses menghimpun dana melalui obligasi lebih sederhana ketimbang melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). "Banyak yang harus disiapkan untuk IPO," kata dia.

I Made Adi Saputra, Analis Obligasi NC Securities, punya pandangan berbeda. Menurut dia, sejumlah BPD dalam waktu hampir bersamaan merilis obligasi lantaran tingkat bunga cenderung rendah. Apalagi, tren inflasi rendah bakal segera berakhir. "Inflasi diprediksi menanjak di semester kedua," ujar dia.

Di sisi lain, saat ini likuiditas berlebih hingga pengelola BPD yakin obligasi yang akan diterbitkannya laris.

Soal tidak dipilihnya opsi IPO, ujar Made, karena karakter investor saham berbeda dengan investor obligasi. Pemain saham melihat berapa nilai IPO dan porsi saham yang dilepas. Jika dana yang dibutuhkan hanya Rp 500 miliar, tak banyak investor saham yang tertarik.

Berbeda dengan investor obligasi yang menimbang besaran kupon bunga. Jika kupon bunga menarik atau lebih tinggi daripada bunga deposito, investor akan membeli obligasi. "Investor sudah mendapat untung dari kupon, tak perlu diperdagangkan di pasar sekunder," tutur I Made.

Manajemen Bank Riau Kepri belum menetapkan kupon yang akan ditawarkan kepada calon investor. Namun Erzon melihat kupon ini tidak akan jauh berbeda kupon obligasi BPD lainnya.

I Made memperkirakan Bank Riau Kepri akan menawarkan bunga di kisaran 10,25%-10,75% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×