kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bosowa Harapkan Rp 1 triliun dari IPO


Selasa, 09 September 2008 / 21:21 WIB
Bosowa Harapkan Rp 1 triliun dari IPO


Reporter: Andri Indradie | Editor: Test Test

JAKARTA. Tahun depan, Bosowa Corporation (PTSB) berencana melepas 30% saham anak perusahaannya, PT Semen Bosowa Maros (SBM), melalui penawaran umum saham perdana (IPO). Presiden Direktur Bosowa Corporation Erwin Aksa berharap bisa meraup dana segar hingga Rp 1 triliun. "Itu target di tengah pasar yang fluktuatif saat ini," ujarnya.

Dana IPO itu untuk membayar sebagian utang kepada PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Total utang Bosowa kepada keduanya mencapai Rp 1,6 triliun. Erwin menambahkan, baru restrukturisasi utang dengan BNI yang sudah disepakati. "BNI sudah tanda tangan," katanya.

Di samping itu, sisa dana hasil IPO akan masuk ke SBM sebagai modal kerja (capex) tahun depan untuk mengembangkan kapasitas pabrik dari 2 juta ton menjadi 4 juta ton."

Rencana bisnis Bosowa pun kian agresif. Misalnya, dalam waktu dekat, Bosowa akan merampungkan proyek infrastruktur listrik di Jeneponto, Sulawesi Selatan, berkapasitas 250 MW. Mereka juga tengah menjajaki pembangunan Independent Power Producer (IPP) di Sumatera dan Kalimantan yang berkapasitas sekitar 50 MW. "Targetnya, tahun 2010 selesai." Dana kedua proyek akan diperoleh dari pinjaman sejumlah bank dalam negeri dan luar negeri. Salah satu bank luar negeri yang sudah setuju adalah China Construction Bank.

Bosowa juga akan mengakuisisi 52% saham ruas tol jalan lingkar Jakarta (JORR) sepanjang 9,5 Km melalui anak usahanya, PT Bosowa Marga Nusantara. "Kami bertindak sebagai investor, bukan operator," imbuhnya. Untuk akuisisi itu, Bosowa menyiapkan Rp 400 miliar. Erwin bilang, 30% dana itu berasal dari dana internal, dan sisanya dari pinjaman bank sindikasi asal Singapura.

Mereka juga tengah merambah kelapa sawit. "Kami sudah investasi Rp 300 miliar untuk satu tahun ke depan," tukasnya. Hingga kini, Bosowa telah memiliki total lahan kelapa sawit seluas 60 ribu ha di Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Barat. Bosowa juga telah masuk ke pertambangan. "Kami punya tambang nikel di Papua dan Maluku. Sedangkan Timah di Pulau Bangka," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×