kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bongkar muat CBU di terminal Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) mulai membaik


Jumat, 16 April 2021 / 20:46 WIB
Bongkar muat CBU di terminal Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) mulai membaik
ILUSTRASI. Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanganan bongkar muat kendaraan CBU di terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengalami kenaikan sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Investor Relations IPCC Reza Priyambada mengatakan, sepanjang kuartal pertama tahun ini penanganan kendaraan CBU di terminal IPCC terpantau sebanyak 78.678 atau naik tipis 0,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 78.668 unit.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan pertumbuhan periode yang sama di tahun lalu sebesar 13,69% dari 69.198 unit CBU di sepanjang triwulan I-2019 menjadi 78.668 unit di triwulan I-2020.

Baca Juga: Ramayana (RALS) diprediksi mampu catat pendapatan Rp 4 triliun di 2021

Reza menambahkan, pencapaian tersebut menunjukkan mulai adanya pemulihan yang terjadi pada industri otomotif dan pendukungnya. Menurutnya, adanya permintaan terhadap CBU dari Indonesia di sejumlah negara-negara tujuan ekspor juga turut menunjukkan permintaan konsumsi akan kendaraan di masyarakat global secara bertahap mulai pulih.

Lebih lanjut, ia bilang IPCC sebagai bagian dari supply chain maupun rantai ekosistem logistik dari industri otomotif turut mendukung upaya pemulihan di industri otomotif nasional dan terus mengupayakan tercapainya kerjasama dengan sejumlah pihak.

Terutama pihak automaker dalam memberikan pelayanan jasa kepelabuhanan sehingga diharapkan penanganan ekspor dan juga impor kendaraan, khususnya CBU dari Indonesia dapat ditangani dengan baik dan komprehensif.

Sebelumnya, Biro Pusat Statistik (BPS) telah melaporkan adanya kenaikan nilai ekspor sepanjang periode triwulan I 2021 dimana terjadi peningkatan sebanyak 17,14% YoY dari US$39,49 miliar di sepanjang triwulan I 2020 menjadi US$46,25 miliar.

Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) bukukan laba bersih sebesar US$ 1,38 juta pada 2020

“Kondisi ini memperlihatkan adanya perbaikan kinerja ekspor nasional meski masih diselimuti imbas dari kondisi Pandemi Covid-19,” ujar Reza dalam siaran pers, Jumat (16/4).

Di antara faktor pendukung perbaikan nilai ekspor nasional tersebut terdapat golongan barang kendaraan dan bagiannya yang memiliki peran terhadap total ekspor nonmigas sepanjang triwulan I 2021 sebesar 5,05%.

Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) bidik pendanaan Rp 15,3 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×