kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BNP Paribas AM meyakini pemulihan ekonomi maupun pasar modal sudah on track


Kamis, 08 Juli 2021 / 18:26 WIB
BNP Paribas AM meyakini pemulihan ekonomi maupun pasar modal sudah on track
ILUSTRASI. PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) merilis market outlook-nya dalam menyambut semester kedua tahun 2021.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNP Paribas Asset Management (BNP Paribas AM) masih memandang positif potensi outlook pasar modal di paruh kedua tahun ini. Walaupun menghadapi berbagai tantangan, perlahan namun pasti, Indonesia tengah mulai menuju ke arah pemulihan pertumbuhan ekonomi.

Direktur & Head of Fixed Income BNP Paribas AM Djumala Sutedja mengatakan, PPKM darurat yang diberlakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 punya peran penting. Pasalnya, terkendalinya kasus Covid-19 di Indonesia merupakan kunci untuk akselerasi pemulihan ekonomi dan kembalinya aliran dana asing ke pasar. 

Bicara soal outlook pasar obligasi, Djumala melihat, ini investor perlu memperhatikan arah dan perubahan kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS). Sentimen tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pergerakan yield obligasi IndoBeXG belakangan ini.

“Arah kebijakan moneter di AS merupakan risiko yang cukup besar bagi pemulihan ekonomi dan pasar obligasi Indonesia. Pembalikan kebijakan di AS yang lebih cepat dapat menghambat proses pemulihan dan tingkat suku bunga domestik juga berisiko naik,” kata Djumala dalam keterangan tertulis, Kamis (8/7).

Baca Juga: IHSG melemah 0,07% ke 6.039 di perdagangan Kamis (8/7), asing borong BBRI, BMRI, INCO

Sementara itu, jika berbicara kelas aset saham di semester kedua, Djumala percaya, pemulihan secara fundamental juga masih on track. Meskipun saat ini para asset managers dan investor domestik sedang dalam masa rebalancing. Hal ini yang kemudian memicu pergeseran sentimen pasar dari bigcaps ke small caps.

Menurutnya, rebalancing portofolio oleh investor tersebut dilakukan dalam rangka persiapan perubahan kebijakan pada IHSG yang akan menggunakan metode perhitungan free float adjustment serta menyambut IPO beberapa perusahan tech giant. Setelah proses tersebut dilakukan, Djumala memperkirakan, data fundamental akan kembali mendorong sentimen positif di pasar, terutama bagi saham big caps.

Guna menangkap peluang investasi yang relevan dengan kondisi saat ini, PT BNP Paribas AM tengah menyiapkan solusi investasi yang inovatif baik bagi nasabah institusi maupun ritel. Djumala menilai, teknologi merupakan salah satu sektor yang memiliki prospek yang menarik, terutama dengan kabar beberapa perusahaan giant tech yang siap untuk IPO.

“Untuk itu, kami sedang menyiapkan solusi yang memudahkan investor mengakses ke sektor-sektor yang akan menjadi tulang punggung tatanan dunia baru tersebut. Tak lupa, kami juga akan memastikan solusi investasi kami nantinya dapat menangkap peluang ke prospek pertumbuhan yang baik dengan cara yang efisien dan transparan bagi investor kami,” kata Djumala.

Selanjutnya: IHSG terkoreksi pada Kamis (8/7), dipengaruhi sentimen penambahan kasus Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×