Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Global Mediacom Tbk (BMTR) pada tahun ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 100 juta. Dana itu digunakan untuk ekspansi tiga pilar bisnis, terutama subscription media.
Guna melengkapi agenda ekspansi tersebut, BMTR juga butuh modal kerja. "Modal kerja sesuai pengembangan, tapi secara keseluruhan kami butuh Rp 300 miliar-Rp 400 miliar," ujar Direktur BMTR Oerianto Guyandi, Senin (5/6)
Sumber pendanaan dari modal kerja itu berasal dari sebagian perolehan dana penerbitan obligasi. Seperti diketahui, merilis instrumen surat utang total Rp 1,5 triliun. Surat utang tersebut terbagi dalam dua bagian, yakni Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Global Mediacom dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan.
Target dana yang dihimpun dari PUB itu sebanyak-banyaknya Rp 1,1 triliun. Untuk tahap pertama, target perolehan dananya sebesar Rp 850 miliar.
PUB atau obligasi itu ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 5, 6, dan 7 tahun. Kupon obligasi berada pada rentang 10,75%-11,50% untuk tenor 5 tahun, kisaran 11,00%-11,75% untuk 6 tahun, dan 11,25%-12,00% untuk tenor 7 tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.
Untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan, BMTR menargetkan mampu menghimpun dana hingga Rp 400 miliar. Tapi, untuk tahap pertama emisi yang akan dirilis sebesar Rp 250 miliar.
Sukuk Ijarah Tahap I ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 5, 6, dan 7 tahun. Cicilan imbalan Sukuk ijarah masing-masing pada rentang 10,75%-11,50% untuk tenor 5 tahun, kisaran 11,00%-11,75% untuk 6 tahun, dan 11,25%-12,00% untuk 7 tahun. Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran cicilan imbalan ijarah.
Dalam rangka penerbitan obligasi dan Sukuk ijarah ini, BMTR telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yakni idA+ dan idA+ syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News