kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Bitcoin dan XRP Banyak Diminati di Indodax, Nilai Transaksi Capai Rp 28,1 Triliun


Kamis, 18 September 2025 / 15:10 WIB
Bitcoin dan XRP Banyak Diminati di Indodax, Nilai Transaksi Capai Rp 28,1 Triliun
ILUSTRASI. Itcoin dan XRP menjadi aset kripto yang paling aktif diperdagangkan di platform Indodax sepanjang 2025.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bitcoin dan XRP menjadi aset kripto yang paling aktif diperdagangkan di platform Indodax sepanjang 2025. 

Chairman Indodax, Oscar Darmawan menjelaskan, tren di Indodax sejak awal tahun hingga September 2025, aset kripto yang paling banyak diminati oleh member adalah Bitcoin (BTC), XRP, Ethereum (ETH), serta beberapa altcoin yang belakangan mencuri perhatian seperti Fartcoin dan Solana (SOL). 

Bitcoin mencatatkan volume transaksi lebih dari Rp 17,3 triliun atau sekitar 12,7% dari total. Sementara XRP menyumbang Rp 10,8 triliun atau 7,9% dengan pertumbuhan yang cukup impresif.

Ethereum juga tidak kalah penting dengan volume Rp 9,4 triliun atau 6,9%, diikuti oleh Fartcoin yang berhasil menembus Rp 9,5 triliun. Solana berada di posisi berikutnya dengan lebih dari Rp 4,8 triliun. 

Baca Juga: The Fed Pangkas Bunga: Harga Bitcoin Meroket? Cek Prediksi Harga!

“Popularitas aset-aset ini lahir dari kombinasi faktor seperti reputasi global yang kuat pada Bitcoin dan Ethereum, utilitas jaringan pada XRP dan Solana, serta tren komunitas yang turut mendongkrak minat terhadap altcoin baru seperti Fartcoin,” jelas Oscar kepada Kontan, Kamis (18/9). 

Oscar menyebut, popularitas Bitcoin, XRP, Ethereum, Fartcoin, dan Solana di kalangan member Indodax tidak lepas dari karakteristik unik yang mereka tawarkan. Bitcoin tetap menjadi pilihan utama karena dianggap sebagai “store of value” digital yang paling terpercaya, dengan tingkat adopsi global yang sudah mapan dan citra sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. 

XRP diminati karena ekosistemnya yang berfokus pada efisiensi transaksi lintas negara. Sehingga memberikan daya tarik praktis bagi investor yang melihat potensi adopsi institusional.

Ethereum menempati posisi penting karena fungsinya sebagai tulang punggung ekosistem decentralized finance (DeFi) dan NFT, membuatnya relevan bukan hanya sebagai aset investasi, tetapi juga sebagai infrastruktur teknologi.

Sementara itu, Solana mendapatkan perhatian berkat teknologi blockchain yang menawarkan kecepatan transaksi tinggi dengan biaya rendah. Sehingga banyak dilihat sebagai alternatif efisien untuk aplikasi berbasis blockchain. 

Fartcoin, meskipun tergolong altcoin baru, berhasil menyedot minat investor karena tren komunitas yang kuat dan narasi unik yang dibangun di sekitarnya. Ini mencerminkan bagaimana faktor sosial dan budaya internet juga ikut membentuk preferensi pasar. 

“Kombinasi antara fundamental yang solid, utilitas nyata, serta kekuatan komunitas inilah yang menjadikan aset-aset tersebut digemari oleh member di Indodax,” terang Oscar. 

Sementara itu, CEO Tokocrypto, Calvin Kizana menjelaskan, berdasarkan data internal Tokocrypto yang juga tercermin di CoinMarketCap per Senin, 8 September 2025, aset kripto yang paling digemari pengguna didominasi oleh Tether (USDT) dengan volume transaksi sekitar US$ 3,66 juta atau 32,37% dari total.  

USDT populer karena sifatnya sebagai stablecoin yang nilainya stabil terhadap dolar AS. Sehingga banyak dipakai trader sebagai pintu masuk maupun tempat parkir aset sementara. 

“Bagi investor Indonesia, ketertarikan pada USDT juga semakin kuat karena fungsinya yang praktis sebagai “jembatan” untuk berpindah antar aset kripto dengan cepat, serta perlindungan terhadap volatilitas tinggi dan risiko pelemahan rupiah terhadap dolar,” ujar Calvin

Selain itu, Solana (SOL) mencatat volume sekitar US$1,15 juta (10,17%), didorong oleh pertumbuhan ekosistemnya di sektor DeFi dan NFT serta peningkatan performa teknis yang signifikan. 

Bitcoin (BTC) masih menjadi pilihan utama sebagai aset penyimpan nilai jangka panjang dengan volume transaksi US$ 530.000 (4,68%), diikuti Ethena (ENA) dengan US$ 342.000 (3,02%) yang mulai populer berkat inovasi stablecoin terdesentralisasi. 

Ethereum (ETH) juga tetap masuk daftar aset favorit dengan volume US$ 341.000 (3,01%), seiring perannya yang krusial dalam menopang ekosistem Web3 dan berbagai aplikasi blockchain.   

“Pola transaksi ini mencerminkan kombinasi minat investor terhadap aset stabil seperti stablecoin, sekaligus ketertarikan pada aset berisiko lebih tinggi dengan potensi pertumbuhan besar,” kata Calvin. 

Baca Juga: Bitcoin Terpengaruh September Effect, Ini proyeksinya hingga akhir 2025

Selanjutnya: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.527 Per Dolar AS Hari Ini, Mayoritas Asia Turun

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Periode 16-30 September 2025, Mi Instan-Frozen Food Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×