Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini harga bitcoin (BTC) berpeluang mengalami penguatan ditengah penantian rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Berdasar data coinmarketcap, harga BTC berada di US$ 62.491 pada Rabu (9/10) pukul 13.22 wib. Dalam 24 jam terakhir naik 0,26% dan sepekan meningkat 1,56%.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, berdasarkan teknikal harga BTC berpotensi melemah terlebih dahulu ke MA-100 di sekitar US$ 61.000, sebelum kembali naik ke resistance US$ 64.000 dan target selanjutnya ke US$ 66.000.
Ketegangan geopolitik yang terjadi pekan lalu, terutama di Timur Tengah berdampak negatif pada perdagangan ETF BTC spot di AS pekan lalu dengan mencatatkan net outflow US$ 300 juta periode 30 September - 4 Oktober. Namun, awal pekan ini ETF BTC spot di AS berhasil menarik inflow sebesar US$ 235 juta.
"Minggu ini, kalender ekonomi AS dapat menjadi katalis untuk pergerakan Bitcoin," tulisnya dalam riset, Rabu (9/10).
Baca Juga: The Fed Diproyeksikan Turunkan Suku Bunga Lagi, Begini Dampaknya ke Pasar Kripto
Hari ini, laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) September akan dirilis, dan kenaikan CPI yang signifikan bisa memicu spekulasi tentang kenaikan suku bunga. Pada periode sebelumnya, tingkat pertumbuhan tahunan CPI pada bulan Agustus tercatat 2,5%, menurun dari 2,9% sebelumnya, dengan pertumbuhan bulanan tetap di 0,2%. Core CPI, yang tidak termasuk makanan dan energi, stabil di 3,2% secara tahunan dan meningkat menjadi 0,3% bulanan. Ini adalah tingkat pertumbuhan terendah untuk CPI dan Core CPI sejak Februari 2021.
Sementara, CPI untuk September diperkirakan akan turun menjadi 2,30% YoY lebih rendah dari periode sebelumnya di angka 2,5% YoY. Sementara Core CPI diproyeksikan menurun menjadi 3,11% YoY, menunjukkan harapan penurunan inflasi yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter mendatang.
Jumat (11/10), Indeks Harga Produsen (PPI) akan dirilis dengan perkiraan turun menjadi 1,60% YoY, memberikan gambaran tentang biaya produksi. Kenaikan PPI dapat menunjukkan inflasi berkelanjutan, membuat BTC lebih rentan terhadap penyesuaian harga, serta mempengaruhi biaya penambangan.
Baca Juga: Potensi Uptober Pasar Kripto, Peluang Kebangkitan di Tengah Ketidakpastian
“Pidato The Fed yang dipengaruhi data inflasi sangat penting bagi Bitcoin," katanya.
Penurunan suku bunga di bulan September menguntungkan pasar kripto. Jika inflasi minggu ini lemah, kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut bisa meningkat, mendukung Bitcoin. Namun, data ketenagakerjaan yang kuat bisa memperkuat argumen untuk mempertahankan suku bunga.
“Minggu ini dibayangi dengan data ekonomi yang dapat menentukan arah pergerakan bagi Bitcoin. Dengan data inflasi dan keputusan Fed yang akan datang, investor perlu waspada terhadap faktor yang mempengaruhi pasar, dengan sentimen sosial dan geopolitik juga akan berperan penting dalam arah pasar ke depan,” tutup Panji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News