Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan senilai Rp 17,89 triliun sepanjang kuartal pertama 2021. Realisasi ini menurun 2,27% dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 18,31 triliun.
Mengutip laporan perkembangan usaha di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/4), segmen tambang batubara dan emas menjadi penopang kinerja anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut sepanjang tiga bulan pertama 2021.
Unit usaha UNTR di bidang pertambangan batubara, yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA), membukukan penjualan 3,7 juta ton batubara, termasuk 849 ribu ton batubara kokas (coking coal) di dalamnya. Volume penjualan ini naik 17% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 3,2 juta ton.
Sejalan dengan peningkatan penjualan batubara, pendapatan unit usaha pertambangan emas hitam ini meningkat sebesar 18% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, yakni menjadi Rp 4,0 triliun.
Baca Juga: Penjualan moncer, United Tractors (UNTR) buka opsi kerek target penjualan alat berat
Unit usaha UNTR di segmen pertambangan emas, yang dijalankan oleh PT Agincourt Resources mencatatkan penjualan hingga 95.300 ons emas dari Tambang Emas Martabe. Realisasi ini naik 1% dari periode yang sama tahun 2020, yakni sebesar 94.800 ons.
Pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas membukukan pendapatan Rp 2,2 triliun. Pendapatan ini naik sebesar 15% secara year-on-year (yoy).
Sementara itu, unit usaha UNTR di bidang kontraktor penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), membukukan pendapatan bersih sebesar Rp7,0 triliun atau turun sebesar 15%.
Penurunan ini seiring dengan penurunan volume produksi Pama di kuartal pertama. Produksi batubara menurun 4% menjadi 26,9 juta ton, dan volume pekerjaan pengupasan tanah (overburden removal) turun sebesar 10% menjadi 191,0 juta bank cubic meter (bcm).
Baca Juga: Pendapatan susut 4%, begini rekomendasi saham Astra International (ASII)
Sementara pendapatan dari unit usaha mesin konstruksi sampai dengan triwulan pertama tahun 2021, tidak banyak berubah dari triwulan pertama tahun 2020 yakni sebesar Rp 4,3 triliun.
Terakhir, unit usaha industri konstruksi, lewat PT Acset Indonusa Tbk (ACST) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 380 miliar atau turun 20%. ACST membukukan rugi bersih sebesar Rp 80 miliar yang disebabkan oleh perlambatan pekerjaan beberapa proyek yang sedang berlangsung dan berkurangnya kontrak baru yang diperoleh akibat dampak pandemi.
Baca Juga: Laba bersih United Tractors (UNTR) naik 2,3% di kuartal I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News