Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan alat berat merk Komatsu milik PT United Tractors Tbk (UNTR) mulai menunjukkan perbaikan. Mengutip laporan bulanan di laman resminya, entitas Grup Astra ini membukukan penjualan 688 unit alat berat komatsu sepanjang tiga bulan pertama 2021.
Realisasi ini meningkat 11,5% dari penjualan alat berat di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 617 unit Komatsu. Ini berarti, penjualan UNTR sepanjang tiga bulan pertama 2021 sudah memenuhi 40,47% dari proyeksi penjualan tahun ini yang dipasang di angka 1.700 unit.
Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K. Loebis membenarkan pihaknya membuka peluang untuk merevisi target penjualan alat berat tahun ini, seiring dengan moncernya penjualan Komatsu di tiga bulan pertama ini. Hanya saja, Sara masih belum bisa mengungkapkan lebih lanjut besaran revisi yang dimaksud.
Baca Juga: Laba Nusa Raya Cipta (NRCA) turun 45,51% pada tahun lalu
“Kami belum bisa sounding sekarang, menunggu review di akhir bulan ini ya,” terang Sara saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/4).
Sara mengungkapkan, penjualan alat berat yang mulai tumbuh positif didorong dari penjualan di sektor konstruksi dan pertambangan. Konstruksi mulai bangkit lagi setelah pelaku proyek menyesuaikan proses kerjanya dengan protokol kesehatan Covid-19. Di sisi lain, sektor pertambangan juga kembali bergeliat karena harga komoditas yang membaik.
Sementara untuk segmen tambang emas, kontraktor tambang batubara, hingga penjualan batubara, targetnya masih sama dengan yang dipasang manajemen. Secara rinci, UNTR menargetkan volume produksi emas kembali normal ke kisaran 340.000 ons. Adapun UNTR akan melakukan pembaruan lindung nilai (hedging) terhadap 20% dari volume penjualan tahun ini.
“Target penjualan emas masih sama, karena sudah sesuai kapasitas terpasang,” sambung dia.
Terkait kontrak anak usahanya di bidang kontraktor, yakni Pamapersada Nusantara (Pama) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang habis tahun ini, Sara mengatakan Pama masih mencari proyek baru di luar proyek-proyek yang sudah berjalan saat ini. Oleh sebab itulah, untuk sementara ini, target produksi lini kontraktor masih sama, yaitu setidaknya flat atau setara dengan tahun lalu.
Baca Juga: Cita Mineral (CITA) bakal bagikan dividen Rp 360,39 miliar dari laba tahun 2020
Pun demikian dengan target penjualan batubara lewat anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung (TTA). Meski mencetak pertumbuhan positif di kuartal pertama 2021, UNTR masih berpegang pada target yang dipasang, yakni di angka 9,5 juta ton, termasuk 2,3 juta ton batubara kokas (coking coal) di dalamnya.
Sara mengatakan, target penjualan yang tidak berubah ini disebabkan karena sudah disesuaikan dengan kapasitas terpasang. Selain itu, volume penjualan yang cukup baik di kuartal pertama juga disebabkan alur transportasi sungai yang saat ini masih mendukung (baik). “Pada saat musim kering nanti, mungkin akan sedikit terhambat di bulan-bulan tertentu,” tutup dia.
Rekomendasi saham
Dihubungi secara terpisah, Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis memperkirakan, entitas Grup PT Astra International Tbk (ASII) ini akan mencetak penjualan 1.800 unit alat berat tahun ini. Naiknya angka penjualan komatsu akan ditopang oleh sektor konstruksi dan agribisnis.
Untuk segmen emas, Edward juga memperkirakan UNTR akan menjual 340.000 oz emas, sama dengan proyeksi manajemen. “Kenaikan volume ini juga ditopang oleh operasional tambang yang sudah berjalan normal setelah tahun lalu mengalami penurunan aktivitas operasional akibat pandemi,” terang Edward kepada Kontan.co.id, Rabu (21/4).
Sedangkan Pama diperkirakan akan mengalami kenaikan volume overburden. Namun kenaikannya hanya moderat, sekitar 5% yoy.
Edward mengatakan, kinerja UNTR tahun ini akan bertumbuh dengan ditopang oleh kenaikan harga komoditas (batubara dan emas). Proyek PLTU juga akan mulai berkontribusi pada tahun 2022 sehingga akan menjadi katalis tambahan ke depannya. Sucor Sekuritas merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga Rp 31.300.
Selanjutnya: Wika Gedung (WEGE) raih kontrak baru sebesar Rp 754,87 miliar di kuartal I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News