kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis selular terus tumbuh, begini prospek saham Tower Bersama (TBIG) menurut analis


Kamis, 25 Juli 2019 / 14:59 WIB
Bisnis selular terus tumbuh, begini prospek saham Tower Bersama (TBIG) menurut analis


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk baru saja melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham miliknya. Perusahaan dengan kode saham TBIG ini telah melakukan pembelian kembali 110,94 juta saham dengan rata-rata harga pembelian sebesar Rp 4.625 per saham. Dengan angka ini, berarti TBIG telah membeli 54,38% dari jumlah nominal saham yang akan dibeli sesuai RUPS.

Aksi pembelian tersebut dilakukan pada periode 30 April 2018 hingga 30 Juni 2019.

Pada paruh pertama 2019, TBIG telah melakukan pembelian kembali sebanyak 14,73 juta saham. TBIG masih memiliki Rp  Rp686,84 miliar sisa biaya untuk aksi buyback.

Helmi Yusman, Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk mengatakan dalam melakukan buyback pihaknya tetap mengikuti aturan OJK. “Buyback hanya boleh dilakukan dengan menggunakan retained earning dan cash internal perusahaan,” ujar Helmi kepada Kontan.co.id Rabu (24/7).

Helmi menambahkan, jumlah buyback dibatasi hanya maksimal 5% dari saham yang beredar. “Jadi kami secara hati-hati akan patuh pada ketentuan tersebut,” terangnya.

Melansir dari informasi pemegang saham tanggal 21 Maret 2018, dengan asumsi TBIG menggunakan seluruh dana untuk pembelian kembali saham perusahaan sebesar Rp 1,2 triliun, maka aset dan ekuitas perusahaan akan menurun. 

"Akan tetapi perusahaan berkeyakinan bahwa pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham TBIG tidak akan memberikan dampak negatif kepada perseroan yang material terhadap kegiatan usaha perseroan mengingat perseroan memiliki modal kerja dan ketersediaan dana tunai (cash flow) yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan," tulis manajemen TBIG.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, setelah aksi buyback ini, prospek TBIG sebagai emiten penyedia jasa menara telekomunikasi masih cukup cerah. “Jadi dengan semakin banyaknya operator selular yang ada dan peningkatan jaringan 4G maka akan menumbuhkan pendapatan emiten,”, terang Herditya kepada Kontan.co.id.

Secara teknikal, Herditya menjelaskan pada periode buyback (April 2018-Mei 2019), TBIG memang cenderung menunjukkan fase koreksi. Akan tetapi, ia melihat prospek TBIG ke depannya masih menjanjikan. “Karena pergerakan harganya mulai naik kembali,” ujar dia.

Terakhir, Herditya memprediksi harga TBIG mampu menembus level Rp 5.300 di akhir 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×