Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis nikel mulai memberi kontribusi ke PT Harum Energy Tbk (HRUM). HRUM pun semakin serius menggarap segmen bisnis pertambangan nikel.
Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan, hingga kuartal III 2022, sekitar 10% dari laba bersih HRUM berasal dari bisnis nikel. Kontribusi bisnis nikel dinilai masih relatif rendah di tahun ini, karena smelter di Infei Metal Industry (IMI) baru beroperasi secara komersial per April 2022.
Mengutip pemberitaan Kontan sebelumnya, HRUM mencatatkan laba sebesar US$ 28,7 juta per kuartal III-2022 dari entitas asosiasi melalui penyertaan modal di IMI dan Nickel Industries Limited (NIC). Pada IMI, bagian laba bersih HRUM naik menjadi US$ 22,4 juta.
Sementara itu, HRUM membukukan bagian laba sebesar US$ 6,4 juta dari investasi ekuitasnya di NIC yang mencerminkan laba NIC per semester I-2022. NIC sendiri belum mempublikasikan hasil keuangan lengkapnya per kuartal III-2022.
Baca Juga: Selain United Tractors (UNTR), Ini Sederet Emiten yang Akuisisi Perusahaan Nikel
Ray menyebut, di tahun-tahun mendatang, kontribusi nikel bagi HRUM akan terus meningkat seiring beroperasinya smelter IMI secara penuh.
“Dimulainya operasi smelter kedua di Westrong Metal Industry (WMI) serta dimulainya aktivitas penambangan bijih nikel di PT Position juga akan menambah kontribusi pendapatan nikel perusahaan,” kata dia, Kamis (8/12).
HRUM dipastikan akan terus berupaya mengembangkan bisnis nikel melalui investas-investasi baru guna menambah kapasitas produksinya baik di sektor hulu maupun hilir. HRUM juga membuka kemungkinan untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di proyek-proyek nikel yang sudah ada saat ini.
Mengutip materi paparan publik HRUM Juni 2022, emiten ini menjalankan roda bisnis nikel melalui anak usahanya, PT Tanito Harum Nickel (kepemilikan saham 95%) dan PT Harum Nickel Industry (99,9%).
Tanito Harum Nickel memiliki dua anak usaha yaitu PT Position (51%) dan PT Infei Metal Industry (49%). Sementara itu, PT Harum Nickel Industry memiliki anak usaha yaitu PT Westrong Metal Industry (20%).
Masih mengacu pada data yang sama, HRUM juga memiliki 5,9% saham Nickel Mines Limited yang merupakan perusahaan tambang nikel Australia.
Baca Juga: Bisnis Nikel Mentereng, Sejumlah Perusahaan Ini Mulai Masuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News