kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Bisnis Indospring semakin hebring


Sabtu, 13 Desember 2014 / 12:56 WIB
Bisnis Indospring semakin hebring
ILUSTRASI. Nonton film The Flash di CGV kini bisa dapat cashback, khusus pakai pembayaran via Blu


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Indospring Tbk (INDS) memperkuat bisnis di bidang perlengkapan otomotif seperti per atau pegas daun (leaf spring) dan coil spring. Tahun ini Indospring memutuskan memperluas pasar dengan menyasar kendaraan bermotor dan kereta api.

Demi memuluskan rencana tersebut INDS membentuk anak usaha baru bernama PT Indonesia Prima Spring. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan INDS, Satria Utama, mengatakan, modal untuk mendirikan perusahaan baru tersebut mencapai Rp 35 miliar.

Emiten ini bahkan mengalokasikan dana hasil penawaran saham baru alias penawaran umum terbatas (PUT) II untuk entitas si anak baru itu. Pada tahun 2013, INDS menjual saham baru alias rights issue sebanyak 210 juta unit saham atau setara 40% dari total jumlah saham.

Dari aksi tersebut, INDS berhasil mengantongi dana sekitar Rp 357 miliar. Sebelumnya, 51,41% rights issue untuk membeli mesin leaf spring dan 31,07% untuk membeli mesin dan membangun gedung pabrik coil spring.

Sedangkan sisanya, untuk modal kerja Tapi INDS mengubah 31,07% hasil rights issue menjadi 9,89% setara Rp 35 miliar untuk setoran modal entitas anak baru, yakni Indonesia Prima Spring. Sedangkan 7,06% atau setara Rp 35 miliar untuk membangun gedung pabrik coil spring.

Pabrik ini akan disewakan ke entitas anak baru yang memproduksi hot coil spring. Sedangkan 14,12% setara Rp 50 miliar untuk tambahan modal kerja. Sementara peruntukan dana rights issue yang lain masih sesuai rencana awal. Hingga 8 Oktober 2014, INDS telah merealisasikan penggunaan dana rights issue sekitar Rp 271,24 miliar.

Ini artinya INDS masih menyisakan Rp 83,22 miliar untuk ekspansi. Realisasi dana rights issue tersebut untuk membangun pabrik leaf spring senilai Rp 175,85 miliar, membangun pabrik coil spring Rp 15,86 miliar, modal kerja Rp 44,56 miliar dan investasi pada IPS senilai Rp 35 miliar.

Kontribusi pegas

Selama ini kontribusi bisnis penjualan pegas paling besar, yakni 91,29% dari total pendapatan kuartal III-2014 sebesar Rp 1,38 triliun. Sedangkan dari penjualan pegas spiral sekitar 8,65% dan sisanya dari penjualan flat bars.

Selama ini distribusi Indospring ke berbagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Sekitar 45% dari volume penjualan didistribusikan ke ATPM dalam negeri dan perusahaan pembuat spare parts otomotif, seperti shock absorber, clutch disc. Kemudian 24% penjualan dipasarkan ke toko-toko spare parts, sisanya 31% adalah penjualan ekspor.

Pasar ekspor produk INDS paling banyak ke Jepang, terutama memasok komponen langsung atau original equipment manufacturer (OEM) ke Mitsubishi Steel Mfg Co Ltd, Jepang. Saat ini manajemen mencari pasar baru untuk menunjang penjualan ekspor. "Kami tidak bisa memberikan informasi," kata Satria, ketika dihubungi KONTAN, Jumat (12/12).

INDS masih optimistis meningkatkan penjualan dan menambah pangsa pasar khususnya untuk pasar dalam negeri. Ada beberapa cara mencapai target. Antara lain, meningkatkan kualitas produk, mengendalikan kesediaan produk dan kebijakan harga kompetitif dengan segmentasi pasar yang sesuai.

Perusahaan menargetkan peningkatan pertumbuhan penjualan 15,11% year on year (yoy) menjadi 134.980 ton. Rinciannya penjualan leaf spring meningkat menjadi 84.922 ton dan coil spring 4.488 ton.

Angka ini meningkat dibanding penjualan tahun 2013, saat penjualan leaf spring hanya 18.777 ton dan coil spring 944 ton. Volume penjualan ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan 100% menjadi Rp 2,05 triliun dari realisasi tahun 2013 sekitar Rp 1,7 triliun. Sementara laba bersih INDS juga meningkat 7,88% di tahun ini menjadi Rp 162,24 miliar, dari Rp 147,6 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×