kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Bisnis ICBP makin licin dengan lini margarin


Jumat, 04 Januari 2013 / 06:19 WIB
Bisnis ICBP makin licin dengan lini margarin
ILUSTRASI. Herborist


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) gencar memperluas lini usahanya. Tak hanya membuat perusahaan patungan pabrik minuman dengan Asahi Group, produsen makanan dan minuman asal Jepang. ICBP juga menjalin kerjasama baru dengan Tsukishima Foods Industry Co Ltd.

Dalam kerjasama ini, anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) itu akan joint venture memproduksi dan memasarkan sejumlah produk seperti sweet margarine, compound margarine, laminated margarine, butter conditioner dan whipped bread filling cream.

Analis Reliance Securities, Monchita Wintion, menyebut, ada dua keuntungan dari kerjasama ICBP tersebut. Pertama, jika dua proyek ini beroperasi, pendapatan berkelanjutan (recurring income) perusahaan akan bertambah. Kedua, ICBP bisa memanfaatkan keunggulan khas perusahaan Jepang yakni inovasi teknologi untuk bersaing dengan kompetitornya.

Monchita menambahkan, prospek bisnis margarin cukup bagus. Hanya saja, ICBP menghadapi persaingan dengan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebagai pemain besar dengan produk Blue Band. Maklum, Blue Band sudah ada sejak tahun 1934.

Jaringan pemasaran

Namun, ICBP punya keunggulan dari jalur distribusi dan pemasaran yang sudah mapan. "Saya melihat akan ada persaingan ketat jika Indofood sudah memasarkan produknya," proyeksi Mochita.

Head of Research Bahana Securities, Harry Su pun menyoroti hal yang sama. Dia melihat, jaringan distribusi yang mapan akan memudahkan Indofood memasarkan produk barunya ini. Salah satu perusahaan yang dinilai paling berpeluang sebagai pasar produk margarin Indofood adalah Sari Roti.

Sebab, menurut Harry, Anthony Salim, pemilik ICBP juga memegang saham di perusahaan produsen Sari Roti, Nippon Indosari Corpindo. "Memproduksi margarin juga menguntungkan karena Indofood memiliki perusahaan konsolidasi di sektor perkebunan kelapa sawit. Perusahaan tidak kesulitan mencari bahan baku," papar dia.

Apalagi, Mochita menambahkan, perusahaan yang digandeng Indofood bukan perusahaan kecil. Tsukishima Foods Industry Co Ltd sejak tahun 1984 memproduksi margarin serta aneka bahan makanan.

Monchita memperkirakan, penjualan ICBP pada tahun ini akan naik 9,6% menjadi Rp 23,9 triliun dari proyeksi penjualan tahun 2012 senilai Rp 21,8 triliun. Sementara, laba bersih ICBP akan melejit 13,6% dari Rp 2,2 triliun pada 2012 menjadi Rp 2,5 triliun di tahun ini. Hitungan itu belum memasukkan pendapatan dari dua usaha patungan itu.

Cuma, kata Monchita, reputasi produk makanan bergizi milik Indofood tidak terlalu baik. Dus, butuh perjuangan besar agar produk ini mendapat menarik konsumen.

Analis Ciptadana Sekuritas, Mitchel Jauwanto menduga, produksi margarin ICBP bukan dipasarkan secara luas melainkan untuk konsumsi perusahaan afiliasi.

Harry, Mochita dan Mitchel menyarankan beli pada saham ICBP dengan target harga di 2013 masing-masing di Rp 8.600 per saham (PER 21 kali), Rp 8.400 per saham (PER 19,2 kali), dan Rp 8.450 per saham (PER 19 kali).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×