Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Perbankan syariah memproyeksikan, bisnis gadai emas bakal merosot selama Ramadan hingga Lebaran. Penurunan bisnis gadai emas selama Ramadan itu bisa mencapai 10%-20%.
"Karena banyak orang yang membutuhkan uang menjelang Idul Fitri. Atau malah menjual emas untuk dipakai Idul Fitri," sebut Direktur Utama Bank Danamon Syariah, Herry Hykmanto, di Balai Kartini, Selasa, (16/7).
Selain itu, kata dia, penurunan bisnis gadai emas terjadi karena dampak menurunnya harga emas. Herry bilang, banyak nasabah yang menebus emasnya saat harga emas sedang jatuh seperti ini.
Pada posisi Maret, gadai emas Danamon Syariah mencapai Rp 180- Rp 200 miliar. Ini tetap meningkat dibanding posisi akhir tahun lalu Rp 150 miliar. Namun, Herry menyebutkan, bahwa sejak Maret, pertumbuhannya cenderung stabil.
Hal yang sama dialami PT Bank Mega Syariah. Bisnis gadai emasnya perbankan ini turun Rp 100 miliar bulan lalu. "Padahal sebelumnya sempat mencapai Rp 400 miliar," ujar Direktur Utama Mega Syariah, Benny Witjaksono.
Ia mengakui, bisnis gadai emasnya tidak berkembang karena harga emas yang sedang jatuh. Benny menyebutkan, hal itu membuat nasabah berbondong-bondong melakukan pelunasan gadai.
Kemudian, ada juga aturan Bank Indonesia (BI) yang mengatur ketentuan Loan to Value (LTV) bagi nasabah yang ingin melakukan gadai emas. Itu tentunya menyingkirkan spekulan pada gadai emas perbankan syariah.
Akhir tahun ini, Mega Syariah menargetkan gadai emasnya mampu mencapai Rp 600 miliar. Pada posisi Juni, gadai emas bank milik Chairul Tanjung ini berada di angka Rp 300 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News