Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Tokopedia bakal semakin kuat di bisnis e-commerce berkat sokongan investasi dari TikTok Pte. Ltd. Memang investasi TikTok merebut pengendalian GOTO atas Tokopedia. Namun GOTO bakal mendapatkan berkah dari biaya layanan e-commerce, sekaligus menurunkan beban.
Sekretaris Perusahaan GoTo R. A. Koesoemohadiani menuturkan setelah transaksi selesai, GOTO bakal menerima biaya layanan e-commerce yang akan dibayarkan secara kuartalan.
"Ini merupakan biaya secara kuartalan yang dibebankan atas layanan khusus sesuai dengan persetujuan para pihak," jelas wanita yang biasa dipanggil Diani ini, Kamis (14/12).
Dia menjabarkan biaya layanan e-commerce ini merupakan hasil dari biaya yang disetujui dengan rentang berdasarkan Gross Merchandise Value (GMV) dari entitas Tokopedia. GMV merupakan nilai total bayar dagangan yang berhasil terjual melalui situs atau aplikasi dalam periode waktu tertentu. GMV ini dihitung sebelum pengurangan biaya atau beban.
Baca Juga: MDKA Pacu Transisi ke Proyek Tambang Berumur Lebih Panjang, Cek Rekomendasi Sahamnya
Lalu, GMV dari seluruh entitas Tokopedia akan dikalikan dengan GMV inti Tokopedia setelah dikurangi digital goods dan beberapa high value items tertentu dan item-item tertentu lainnya.
"Biaya layanan e-commerce ini akan secara langsung berkontribusi pada EBITDA GOTO," ucap Diani.
Sebagai gambaran, pada kuartal III-2023 GMV inti Tokopedia kurang lebih mencapai US$ 2,9 miliar. Dus, GOTO diperkirakan akan memperoleh biaya layanan senilai US$ 11,4 juta.
Jika menggunakan mengacu angka tersebut, dalam setiap kuartal GOTO akan memperoleh sekitar Rp 178,17 miliar dengan asumsi nilai tukar rupiah di Rp 15.629 per dolar Amerika Serikat (AS).
Diani menuturkan kehadiran TikTok di tubuh Tokopedia akan membuka peluang kolaborasi bisnis financial technology dan on-demand GOTO.
Persaingan Kian Ketat
Equity Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Christopher Rusli menuturkan prospek GOTO ke depannya akan didukung setidaknya oleh lima sentimen.
Pertama, GOTO berpotensi menguasai pangsa pasar GMV e-commerce setelah masuknya TikTok. Christopher memproyeksikan Tokopedia akan merebut pangsa pasar 40%–50% di Indonesia.
Baca Juga: TikTok Kendalikan Tokopedia, Berapa Besaran Komisi yang Diterima GOTO?
Hingga saat ini Shopee masih menjadi penguasa dengan porsi 36%. Menyusul Tokopedia sebesar 35%. Sedangkan TikTok Shop baru memiliki 5%.
"Saat ini Shopee masih menguasai pangsa pasar. Jika integrasi TikTok dengan Tokopedia berhasil maka akan menggeser posisi Shopee," kata Christopher.
Kedua, keuangan yang lebih fleksibel. Ketiga, keuntungan dari penjualan live karena pengguna TikTok di Indonesia adalah tertinggi kedua di dunia.
Keempat potensi cross selling 125 juta pengguna TikTok untuk layanan dan produk lain GOTO. Terakhir, beban Tokopedia yang tidak terkonsolidasi ke GOTO.
Equity Research Analyst Samuel Sekuritas Farras Farhan menilai investasi TikTok ke Tokopedia akan membuat GOTO lebih fokus pada senjata rahasianya, yakni Goto Financial.
"Dengan hadirnya TikTok, Tokopedia mungkin akan menawarkan banyak produk yang akan membantu meningkatkan transaksi dan take rate Goto Financial lebih jauh," jelas dia.
Samuel Sekuritas menaikkan peringkat GOTO dari hold menjadi buy dengan target harga di Rp 120. Sementara Mirae Asset Sekuritas melakukan review untuk rekomendasi target harga GOTO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News