kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bisnis alat berat masih menantang, ini strategi Kobexindo Tractors (KOBX)


Jumat, 06 Maret 2020 / 19:39 WIB
Bisnis alat berat masih menantang, ini strategi Kobexindo Tractors (KOBX)
ILUSTRASI. Pameran Alat Berat ------ Sejumlah alat berat Komatsu milik United Tractors dipajang saat pameran Mining Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (18/9). Pameran yang diikuti oleh beberapa pabrikan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mempromos


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Distributor alat berat, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) belum berencana melakukan ekspansi pada tahun ini. Keputusan ini diambil atas pertimbangan kondisi pasar alat berat yang diperkirakan masih akan menantang hingga tutup tahun nanti.

“Mempertimbangkan kondisi yang ada, kami tidak ada rencana ekspansi di tahun 2020 ini,” kata Direktur Kobexindo Tractors, Martio kepada Kontan.co.id (06/03).

Lebih lanjut, Martio mengungkapkan bahwa pelaku industri alat berat masih dibayangi permasalahan oversupply volatilitas harga batubara. Hal ini selanjutnya diperparah dengan adanya sejumlah isu lain seperti perang dagang AS-China dan ancaman virus corona (covid-19).

Baca Juga: Ini rekomendasi saham emiten alat berat di tengah penurunan harga batubara

Virus corona memang diduga bisa memengaruhi kinerja ekspor batu bara nasional. Mengutip pemberitaan KONTAN pada 05 Maret 2020, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) memperkirakan permintaan energi dari China bisa turun 15%-20% akibat penyebaran virus corona. 

Sementara porsi ekspor batubara ke China sendiri tidaklah kecil. Pada tahun 2018 lalu saja misalnya, porsi ekspor batubara Indonesia ke China tercatat di kisaran 25%-28% dari total ekspor.

Meski tidak berdampak terhadap pasar alat berat secara langsung, hal ini bisa memengaruhi permintaan alat berat. Maklum saja, sektor pertambangan memang kerap berperan sebagai salah satu sektor yang menyerap pasokan alat berat di pasar dalam negeri.

Baca Juga: Simak saham-saham yang masuk dalam daftar efek margin dan shortsell bulan Oktober

Martio sendiri mengakui bahwa sektor pertambangan merupakan sektor yang memiliki kontribusi paling besar dalam menyerap penjualan alat berat perseroan, meski tidak merinci detail dari serapan sektor tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×