Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can
JAKARTA. Gali lubang tutup lubang. Ungkapan ini pas bagi PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI).
Rencananya, perusahaan energi ini akan mencari pinjaman untuk membayar menambal utang sebesar Rp 894, 816 miliar kepada PT Indotambang Perkasa yang akan jatuh tempo 12 September mendatang. Kini, BIPI sedang bernegosiasi dengan lima pihak untuk mendapatkan pinjaman itu,
Sekretaris Perusahaan BIPI Ferdinand Dion mengungkapkan kelima pihak itu bukan hanya lembaga perbankan saja. "Ada juga lembaga keuangan," katanya usai acara paparan publik, Rabu (23/6).
Komposisinya satu lembaga keuangan dan empat bank. Tiga dari empat bank adalah bank asing. "Pembicaraannya sudah 50%," pungkas Dion.
Sebagai catatan saja, BIPI berutang kepada Indotambang Perkasa selaku pemegang saham mayoritas karena membutuhkan dana untuk membeli 37,15% saham PT Elnusa Tbk (ELSA) dari tangan PT Tridaya Esta. Total nilai pembelian saham itu mencapai Rp 895 miliar.
Selain menambal utang, BIPI mencari pinjaman untuk modal kerja."Kalau kurang dana untuk proyek kerja ya bisa dicari juga," tambah Direktur BIPI Ferdinandus Yustianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News