Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stimulus Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) membawa angin segar bagi emiten di sektor otomotif, salah satunya PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS). Sepanjang semester I-2021, emiten ini mencatatkan penjualan mobil baru 7.405 unit atau 14% lebih tinggi dari pencapaian di periode yang sama tahun lalu.
Manejemen CARSPT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk menyebut, kebijakan insentif PPnBM memberikan imbas positif terhadap kinerja segmen ini dengan peningkatan kontribusi penjualan mobil baru pada model-model favorit, terutama di kelas sport utility vehicle(SUV) dan multi-purpose vehicle (MPV).
Dus, segmen otomotif menopang pendapatan CARS sepanjang enam bulan pertama 2021. CARS membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 2,18 triliun, turun 3% dari realisasi pendapatan di semester I-2020 yang sebesar Rp 2,24 triliun.
Pendapatan CARS ditopang oleh segmen otomotif yang tumbuh 19% secara year-on-year, dimana pendapatan segmen otomotif mencapai Rp 2,02 triliun dari sebelumnya hanya Rp 1,7 triliun.
Yosef, Investor Relations Bintraco Dharma memperkirakan, penjualan mobil baru tahun ini akan lebih tinggi dari pencapaian tahun 2020.
Sebagai gambaran, CARS membukukan penjualan 12.300 unit mobil sepanjang 2020, lebih rendah 50,2% dari pencapaian pada 2019 di angka 24.700 unit.
Baca Juga: Ada insentif PPnBM, penjualan mobil Bintraco Dharma (CARS) naik lebih dari 20%
Namun, Yosef mengatakan, sejauh mana peningkatan penjualan mobil tahun ini akan bergantung kepada sejumlah hal, seperti dampak kebijakan pemerintah melalui relaksasi berupa pemotongan harga untuk pajak PPnBM mobil baru, serta dukungan prinsipal yang terus berinovasi menghadirkan produk baru untuk menggerakkan minat pasar.
Semakin masifnya program vaksinasi nasional guna mencapai herd immunity juga turut menjadi katalis positif, dengan harapan dapat segera meningkatkan keyakinan konsumen untuk berbelanja.
Yosef meyakini, pasar otomotif masih punya peluang untuk bertumbuh. Hal ini mengacu pada data saldo simpanan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bulan Juni 2021 yang meningkat 10,9% dibandingkan tahun 2020, serta berdasarkan data 7 tiering nominal saldo yang naik minimal 6% dengan kenaikan tertinggi 15,8% secara tahunan pada tiering saldo di atas Rp 5 miliar.