kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Binaartha: Hold saham produsen polyester


Minggu, 10 September 2017 / 19:50 WIB
Binaartha: Hold saham produsen polyester


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Kenaikan harga purified terephthalic acid (PTA) berpotensi meningkatkan margin pendapatan produsen polyester. PTA yang menjadi bahan baku polyester sebagai serat sintetis sangat dibutuhkan sebagai substitusi komoditas kapas atau serta alami.

Namun, apakah kenaikan ini mampu memoles kinerja emiten seperti PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY), PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG), dan PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR)?

Beberapa sentimen memang mempengaruhi harga PTA. Di kawasan Asia pada kuartal 3-2017, diprediksi harga PTA menguat lantaran pasokan yang ketat serta adanya kenaikan harga minyak dunia. Fluktuasi harga PTA tak bisa terlepas dari pergerakan harga minyak dunia.

Selain itu, produsen PTA di Tiongkok mengurangi pasokan karena tengah melakukan perawatan berkala terhadap pabrik utama. Pada akhir Juni 2017, harga PTA di posisi US$ 606-US$ 613 per ton, menurun dari posisi tertinggi pada Februari-Maret di level US$ 700 per ton.

Muhammad Nafan Aji Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, permintaan polyester sangat bergantung dari perkembangan bisnis garmen. Saat ini, industri garmen masih lunglai. Kemampuan daya beli masyarakat juga masih rendah. Sehingga mereka memilih menyimpan dana yang dimiliki.

"Hal ini dibuktikan dengan indeks keyakinan konsumen per Agustus yang turun menjadi 121,9 dari 123,4 per Juli," ujar Nafan, Jumat (8/9).

Emiten-emiten yang masih menggantungkan kebutuhan PTA melalui impor akan terkena kenaikan harga. Bahan baku esensial dalam memproduksi polyester akan meningkatkan beban produksi.

Secara umum, kinerja emiten ADMG dan POLY masih net loss. Kecuali INDR yang sudah mengantongi net profit.

Saat ini, earning per share (EPS) INDR sebesar 135,16x. Sedangkan EPS ADMG yakni -25,58x dan EPS POLY adalah 92,02X. Nafan menyebut, emiten INDR lebih menarik. "Secara fundamental masih oke," katanya.

Meski demikian, Nafan masih merekomendasikan hold saham INDR dengan target harga Rp 1.120. Lalu, hold saham ADMG dengan target harga Rp 162, dan hold saham POLY dengan target harga Rp 67.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×