kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik Rp 5 triliun, tiga anak Pelindo II akan IPO


Senin, 10 Oktober 2016 / 07:04 WIB
 Bidik Rp 5 triliun, tiga anak Pelindo II akan IPO


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANDUNG. PT Indonesia Port Corporation (IPC) alias Pelindo II berniat membawa sejumlah anak usahanya masuk bursa saham Indonesia. Selain menghimpun modal untuk ekspansi, aksi penawaran umum saham perdana (initial public offering /IPO) juga untuk meningkatkan transparansi.

Dalam dua tahun ke depan, Pelindo II ingin tiga anak usahanya menjadi perusahaan publik, yakni PT Jasa Armada Indonesia (JAI), PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT). Ketiganya akan menawarkan masing-masing 30% saham melalui IPO dengan target dana Rp 4 triliun - Rp 5 triliun.

Riri Syiried Jetta, Direktur Pengelolaan Anak Perusahaan IPC, berharap JAI bisa IPO tahun depan. Adapun PTP dan IKT akan masuk bursa saham di 2018. "Nilai aset ketiga anak usaha itu Rp 1,7 triliun," ujar dia, Jumat (7/10).

Rinciannya, aset JAI sebesar Rp 528 miliar, IKT Rp 251 miliar dan PTP Rp 1 triliun. JAI bergerak di bidang layanan pemanduan dan penundaan kapal, angkutan laut serta layanan maritim. IPO JAI dijadwalkan semester II-2017 dengan target dana sebesar Rp 1,7 triliun.

Saat ini Pelindo II dalam proses menunjuk konsultan yang membantu persiapan aksi korporasi itu dan dalam proses penunjukan underwriter.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn Massasya bilang, dengan IPO, pihaknya ingin lebih transparan. "Dengan IPO, pemegang sahamnya semakin banyak, sehingga banyak yang mengawasi. Akhirnya, kinerja kian terlihat," kata dia.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, menilai, dari dana IPO Rp 4 triliun-Rp 5 triliun, menandakan Indonesia butuh pendanaan terutama untuk proyek infrastruktur.

"Pemerintah sadar, untuk mendanai berbagai proyek tak mungkin sendirian. Pemerintah mendorong pelabuhan karena Indonesia adalah negara kepulauan. Jadi kita butuh transportasi yang cepat di laut," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×