kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bidik Marketing Sales Rp 2,4 Triliun pada 2023, Ini Strategi Intiland (DILD)


Rabu, 24 Mei 2023 / 18:15 WIB
Bidik Marketing Sales Rp 2,4 Triliun pada 2023, Ini Strategi Intiland (DILD)
ILUSTRASI. Perkantoran South Quarter yang dikembangkan Intiland di Jakarta Selatan. Bidik Marketing Sales Rp 2,4 Triliun pada 2023, Ini Strategi Intiland (DILD).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Seiring dengan semakin kondusifnya kondisi perekonomian dan industri properti nasional, PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan penjualan (marketing sales) tahun 2023 sebesar Rp 2,4 triliun. 

Untuk mencapai target tersebut, Intiland akan fokus meningkatkan penjualan stok unit atau inventori dari proyek-proyek berjalan maupun pengembangan-pengembangan baru di segmen highrise, kawasan perumahan dan kawasan industri.

DILD saat ini memilki stok unit atau inventori di sejumlah proyek di segmen pengembangan mixed-use & high rise. Beberapa di antaranya yakni di Jakarta, seperti apartemen 1Park Avenue, Fifty Seven Promenade, Regatta, dan SQ Rés serta di Surabaya seperti Apartemen Praxis, The Rosebay, Sumatra36, dan Spazio Tower.

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Angkat Sofyan Djalil Sebagai Wakil Komisaris Utama

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, memproyeksikan kondisi pasar properti tahun ini masih cukup menantang namun akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. 

Tingkat kebutuhan masyarakat terhadap produk properti diperkirakan masih cukup tinggi seiring minat beli dan investasi yang sudah berangsur-angsur membaik.

 

Saat ini, pertumbuhan pasar properti masih ditopang oleh pembelian rumah tapak yang didominasi oleh pembeli akhir (end user). Sementara tren penjualan untuk pasar apartemen masih relatif tertahan dan tumbuh secara berlahan.

"Kami mencermati pertumbuhan pasar produk rumah tapak yang menyasar end user masih cukup stabil sejak tahun lalu. Kami akan mencoba memanfaatkan momentum dan tren ini melalui pengembangan produk dan klaster baru di proyek-proyek yang saat ini sudah berjalan," kata Archied dalam siaran pers, Rabu (24/5).

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Tetap Pertahankan Target Marketing Sales Tahun Ini

Intiland, lanjut Archied, merencanakan pada tahun ini akan melakukan pengembangan baru pada sejumlah proyek-proyek, khususnya di segmen kawasan perumahan. Proyek kawasan perumahan Amesta Living yang berlokasi di Surabaya, Perseroan meluncurkan tipe-tipe rumah baru untuk memenuhi tingginya minat masyarakat tinggal di perumahan tersebut.

Amesta Living meluncurkan sebanyak 82 unit rumah yang terbagi ke dalam tiga tipe yakni Kyra, Severa, dan Merra.

Berlokasi di klaster Loka, ketiga tipe ini merupakan rumah-rumah berukuran compact yang memiliki luas lahan mulai dari 50 m2 hingga 105 m2 dan luas bangunan mulai dari 59 m2 hingga 126 m2. Membidik target pasar konsumen menengah ke atas, rumah-rumah tipe baru ini dipasarkan mulai dari harga sekitar Rp1 miliar.

Baca Juga: Intiland (DILD) Raih Marketing Sales Hingga Rp 265,6 Miliar di Kuartal I-2023

Perseroan juga merencanakan pengembangan baru lainnya di sejumlah kawasan perumahan. Pengembangan tersebut antara lain Brezza di Pantai Mutiara, Jakarta, pengembangan area komersial di perumahan Talaga Bestari, dan pengembangan klaster baru di Graha Natura, Surabaya.

Perseroan akan terus berupaya untuk meningkatkan dan berusaha mencapai target penjualan tahun ini. Peningkatan penjualan dan pertumbuhan kinerja usaha menjadi prioritas penting bagi Perseroan seiring dengan semakin membaiknya kondisi dan pasar properti nasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×