Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) akan merger dengan pemegang sahamnya, PT Apexindo Energi Investama (AEI). Dalam aksi ini, APEX akan menjadi perusahaan hasil penggabungan alias surviving entity.
Manajemen APEX dalam penjelasan resminya mengatakan, tujuan dari merger ini adalah menyederhanakan struktur kepemilikan APEX sehingga menjadi lebih transparan dan efisien.
Selain itu, aksi ini diharapkan bisa meningkatkan likuiditas perdagangan saham APEX lantaran saham publik akan bertambah. AEI merupakan pemilik 89,01% APEX. Sisanya, 10,99% dikuasai publik.
Adapun, 99,99% saham AEI dikuasai PT Aserra Capital (AC). Nah, dengan adanya merger ini AC akan langsung memiliki saham APEX. Sedangkan, kepemilikan AEI di APEX akan terdilusi. Adapun, selisih saham tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham APEX secara proporsional.
Dengan demikian, pasca merger, kepemilikan saham publik akan meningkat menjadi 20,11%. Adapun, kepemilikan langsung AC terhadap APEX menjadi 79,88%.
Selain itu, tujuan lain dari penggabungan ini adalah agar APEX lebih mudah memperoleh pendanaan untuk mengembangkan usaha. "Baik dari pasar modal maupun perbankan," tutur pernyataan resmi manajemen APEX yang dipublikasikan Kamis (3/4).
Untuk merealisasikan rencana ini, APEX dan AEI akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 21 Mei 2014 mendatang. Adapun syarat kehadiran pemegang saham agar kuorum adalah minimal 75% dari total pemegang saham.
Jumlah yang sama juga diperlukan untuk memenuhi kuorum suara setuju. Tambahan informasi, APEX merupakan perusahaan kontraktor pengeboran darat dan lepas pantai.
Sepanjang 2013, perseroan telah mengebor 124 sumur, baik di darat maupun lepas pantai. Saat ini, perseroan memiliki enam rig lepas pantai, delapan rig darat, dan satu unit floating production storage and offloading (FPSO).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News