Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merangkak naik dan menguat 36,54 poin atau 0,66% ke level 5.594,06 pada penutupan perdagangan Kamis (19/11).
Penguatan IHSG didorong oleh sektor konstruksi dan properti yang naik hingga 2,34%, sektor tambang menguat 1,38%, sektor barang konsumsi melesat 1,22%, sektor perkebunan tumbuh 1,07%, dan sektor keuangan naik 0,65%.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan, sentimen dari dalam negeri mendominasi pergerakan IHSG pada hari ini. Dia bilang, pelaku pasar merespons positif keputusan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points menjadi 3,75%.
Hendriko memandang pergerakan IHSG untuk perdagangan Jumat (20/11) akan minim sentimen dan diramal IHSG akan menguji resistance di level 5.600-5.613 dengan support pada level 5.520-5.527.
Baca Juga: Indeks saham syariah menguat, analis sarankan pilih saham yang belum banyak rally
“Investor dapat hold saham-saham yang masih berada pada fase uptrend, ataupun mencari saham-saham second liner yang masih lagging untuk entry ke market,” ungkap Hendriko, Kamis (19/11).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, penurunan suku bunga acuan akan memberikan pengaruh positif untuk emiten properti dan perbankan. Selain itu, sambungnya, masuknya investor asing juga masih berpengaruh terhadap pergerakan IHSG.
Pada perdagangan hari ini, investor asing mencatat beli bersih Rp 303,13 miliar di seluruh pasar. Di lain sisi, pergerakan IHSG ini dipimpin oleh sektor barang konsumsi dengan saham rokok. “Kami perkirakan hal tersebut dipengaruhi oleh pemerintah yang mempertimbangkan untuk tidak menaikkan cukai rokok di 2021,” kata Herditya.
Baca Juga: IHSG menguat lima hari berturut-turut hingga Kamis (19/11), akumulasi sepekan 2,48%
Herditya memperkirakan pergerakan IHSG akan cenderung menguat terbatas dengan support 5.530 dan resistance di 5.610 pada perdagangan Jumat (20/11). Salah satu sentimen yang akan mewarnai pergerakan IHSG ada defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) kuartal III-2020.
Herditya menyarankan pelaku pasar untuk berhati-hati akan adanya koreksi pada IHSG dan dapat realisasikan profit terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News