Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah melakukan penerbitan empat seri Surat Utang Negara (SUN) dengan cara private placement kepada Bank Indonesia (BI) pada Kamis (6/8). Pada private placement kali ini, tercatat nominal penerbitan sebesar Rp 82,10 triliun.
Penerbitan SUN hari ini merupakan transaksi pertama untuk pemenuhan sebagian pembiayaan public goods. Adapun total kebutuhan pembiayaan public goods mencapai Rp 397,56 triliun. Dana tersebut rencananya digunakan untuk belanja kesehatan, perlindungan sosial, serta pembiayaan sektoral Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah dalam rangka penanganan virus corona dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Transaksi tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI nomor 347/KMK.08/2020 dan 22/9/KEP.GBI/2020 tanggal 20 Juli 2020 tentang Skema dan Mekanisme Koordinasi Pembelian SUN dan/atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) oleh BI di Pasar Perdana dan Pembagian Beban Biaya dalam rangka Pembiayaan Penanganan Dampak Pandemi virus corona dan PEN. Serta sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang SUN dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.08/2019 tentang Penjualan SUN Dengan Cara Private Placement.
Baca Juga: Pemerintah akan melelang 7 seri SUN dengan target indikatif Rp 40 triliun pekan depan
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman mengatakan bahwa transaksi ini merupakan implementasi dari skema burden sharing sebagai wujud sinergi pemerintah dan BI dalam upaya pembiayaan penanganan dampak pandemi virus corona dan pemulihan ekonomi nasional. “Transaksi private placement ini dilakukan dengan berpegang pada beberapa prinsip utama, yakni menjaga kredibilitas dan integritas pengelolaan kebijakan fiskal dan moneter, menjaga fiscal space dan sustainability dalam jangka menengah, serta menerapkan tata kelola yang prudent, transparan dan akuntabel,” ujar Luky dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8).
Berikut merupakan pokok-pokok ketentuan dan persyaratan dari keempat seri SUN yang diterbitkan yakni:
- VR0034 yang jatuh tempo pada 10 Agustus 2025
- VR0035 yang jatuh tempo pada 10 Agustus 2026
- VR0036 yang jatuh tempo pada 10 Agustus 2027
- VR0037 yang jatuh tempo pada 10 Agustus 2028
Baca Juga: Tingkat gagal bayar masih rendah, simak tips memilih obligasi korporasi
Keempat seri tersebut sama-sama mempunyai nominal sebesar Rp 20,525 triliun dan berjenis variable rate. Keempat seri ini juga dapat diperdagangkan dengan besaran kupon Suku Bunga Reverse Repo Bank Indonesia tenor 3 (tiga) bulan (kupon tiga bulan pertama masing-masing seri sebesar 3,8%).
Selanjutnya, penerbitan SUN dan/atau SBSN baik untuk public goods maupun non-public goods dalam rangka penanggulangan virus corona dan PEN akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan target yang telah ditetapkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News