kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Besok, IHSG rawan terkoreksi


Selasa, 24 Februari 2015 / 17:57 WIB
Besok, IHSG rawan terkoreksi
ILUSTRASI. Ucapan Hari Radio Nasional 2023.


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menghijau. Selasa (24/2) IHSG menguat 0,26% ke level 5.1417,31. Investor asing pun masih melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 421,23 miliar.

Laju IHSG itu searah dengan bursa Asia. Indeks yang tercermin dalam MSCI Asia Pacific itu mengalami kenaikan tipis 0,1% menjadi 145,18 pada pukul 16.03 waktu Hong Kong. 

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi Taulat mengatakan, pada perdagangan hari ini hampir semua sektor saham kecuali sektor pertanian dan pertambangan mengalami penguatan. Kedua sektor itu masing mengalami pelemahan sebesar 0,28% dan 1,15%. Hal itu dinilainya terjadi lantaran, masih dipicunya pelemahan pada harga komoditi dunia. 

Sementara Analis Net Sekuritas Fadli berpendapat, pada perdagangan hari ini para investor cenderung wait and see. "Sikap tersebut diambil terhadap pidato Janet Yellen," ungkapnya. 

Hal itu pun dikatakan Fadli sebagai langkah antisipasi pada The Fed yang ingin menaikkan suku bunga. Meski begitu, ia menilai petinggi The Fed itu tak akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat karena, target inflasi masih belum tecapai. Adapun ia memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunganya pada Jun 2015 nanti. 

Dari regional sendiri, Lanjar bilang bursa Asia mayoritas menguat dipimpin oleh penguatan pada bursa Jepang. Penguatan itu pun dipengaruhi oleh spekulasi turunnya mata uang Yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan untuk bursa global, para investor masih mengkhawatirkan mengenai paket kebijakan ekonomi baru di Yunani terhadap wilayah Eropa.

Untuk Rabu besok sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG yakni menunggu data Manufacturing PMI China yang akan dirilis dan komentar dari The Fed emngenai situasi ekonomi saat ini serta tingkat penjualan rumah di AS. 

Kemudian, keadaan rupiah yang menunjukkan pelemahan sejak keputusahan penurunan BI rate bisa menjadi sentimen negatif bagi laju indeks saham. Apalagi, kemarin rupiah menyentuh level Rp 12.922 per dolar AS. 

Dengan demikian, Lanjar menduga IHSG besok akan rawan terkoreksi di range 5.378-5.435. Fadli memprediksi IHSG masih akan melanjutkan kenaikan di kisaran 5.365-5.465. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×