Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Investor ritel yang berminat membungakan uang pada surat utang pemerintah bisa mulai bersiap. Pemerintah akan menawarkan obligasi negara ritel alias ORI-011 mulai 1 Oktober hingga 16 Oktober mendatang.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementrian Keuangan, Loto Srinaita Ginting menyatakan, penjatahan ORI-011 bertenor tiga tahun ini akan dilakukan pada 20 Oktober. "Sedangkan settlement (penyelesaian akhir transaksi) pada 22 Oktober 2014," kata Loto, kepada Kontan, Jumat (22/8).
Menurut Loto, penetapan kupon akan dilaksanakan pada 29 September 2014. Nantinya, besaran kupon akan menyesuaikan kondisi pasar saat penerbitan ORI. Adapun, penentuan nominal penerbitan ORI akan memperhatikan masukan target dari masing-masing agen penjual.
Sebelumnya, Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Portfolio SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementrian Keuangan, Agung Galih Satwiko mengatakan, pemerintah menargetkan menyerap dana Rp 20 triliun dari penerbitan ORI tahun ini.
Fixed Income Analyst BNI Securities, I Made Adi Saputra menduga, ORI ini akan menawarkan kupon berkisar 8,75% hingga 9,25%. Angka ini mempertimbangkan yield acuan Surat Utang Negara seri FR0028 bertenor tiga tahun yang saat ini di kisaran 7,7%.
"Kisaran kupon tersebut agar ORI dapat menarik minat investor ritel di tengah tingginya tingkat suku bunga deposito perbankan," kata Made. Saat ini, tawaran bunga deposito perbankan berkisar 7,75% hingga 10,25%.
Analis Secorinvest Central Gani, Ariawan sependapat, penentuan kupon akan dibandingkan dengan SUN tenor tiga tahun dan suku bunga penjaminan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Prediksinya, kupon ORI-011 akan ditetapkan dengan premium risk sekitar 75 basis poin hingga 125 basis poin di atas yield SUN tenor tiga tahun. Dengan adanya premium risk, ORI akan lebih menarik.
Ariawan dan Made sama-sama memperkirakan, potensi permintaan yang masuk sebesar Rp 20 triliun-Rp 25 triliun.
Analis obligasi Fakhrul Aufa menilai, ORI memang akan bersaing ketat dengan produk perbankan, seperti deposito. "Namun demikian, kupon ORI selalu lebih tinggi dari deposito, sehingga masih cukup menarik," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News