Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang baru melantai di bursa saham pekan lalu, yakni PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) dinilai punya prospek menjanjikan. Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Arief Machrus menilai, dengan berfokus pada produk textile auxiliaries, CHEM berada pada posisi yang strategis.
Dengan utilisasi pabrik CHEM yang baru sebesar 50%, NH Korindo Sekuritas mengasumsikan kapasitas produksi produk powder maupun liquid, masing-masing dapat ditingkatkan hingga sekitar 1.170 ton per bulan dan 19.500 ton per bulan, seiring meningkatnya permintaan industri tekstil.
Arief berekspektasi penjualan sepanjang 2022 dapat tumbuh 14% menjadi senilai lebih dari Rp 100 miliar, seiring masih terjadinya gangguan supply-chain.
CHEM memiliki diversifikasi konsumen yang besar dengan beberapa di antaranya seperti Ateja, Kahatex, Indorama, Duniatex, Centex, dan Indah Jaya. Ini menjadi keunggulan kompetitif, mengingat CHEM menyediakan produk spesifikasi khusus business to business (B2B).
Baca Juga: Buyback Jadi Katalis Positif United Tractors (UNTR), Simak Rekomendasi Sahamnya
Selain strategi B2B, CHEM memiliki sistem purchase order yang memiliki spesifikasi berbeda-beda dan kecenderungan mengikuti tren. Kombinasi keduanya membuat CHEM dapat mengefisiensikan penggunaan bahan baku.
Selain memaksimalkan penggunaan bahan baku lokal, lokasi strategis pabrik yang berdekatan dengan produsen tekstil besar membuat CHEM dapat menekan biaya transportasi logistik, hingga akhirnya meningkatkan cost efficiency.
NH Korindo Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli saham CHEM dengan target di level Rp 300. Asumsi price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV) masing-masing di level 19,6 kali dan 2,0 kali.
“Kami tetap mencermati risiko atas impor bahan baku, seperti nilai tukar rupiah, perubahan kebijakan perdagangan antar negara, hingga pengaruh geopolitik,” terang Arief dalam riset, Jumat (8/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
