kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Berpeluang tender offer, Analis: Saham KAEF dan Phapros PEHA layak dikoleksi


Minggu, 17 Februari 2019 / 17:56 WIB
Berpeluang tender offer, Analis: Saham KAEF dan Phapros PEHA layak dikoleksi


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) untuk mengakuisisi saham PT Phapros Tbk (PEHA) hingga 56,77% diperkirakan akan berlanjut ke tahap tender offer. Mengingat, status kepemilikan sahamnya sudah di atas 50%.

Sebagaimana diketahui, pada Rabu (13/2) kedua emiten tersebut telah menandatangani transaksi pembelian saham PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang merupakan pemilik mayoritas saham PEHA sebanyak 476,90 juta saham.

"Kalau diakuisisi lebih dari 50% dan jadi pemegang saham pengendali, sebaiknya melakukan tender offer," kata Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki kepada Kontan.co.id, Minggu (17/2).

Selain itu, langkah akuisisi KAEF terhadap saham PEHA juga berpotensi menjadi langkah awal pemerintah untuk membentuk holding farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hanya saja, rencana tersebut diperkirakan masih akan lama, lantaran tahun ini pemerintah lebih fokus untuk membentuk holding sektor finansial dan konstruksi.

"Potensi holding akan ada di semua sektor, tapi mungkin agak lama. Ke depannya mungkin saja. Urgensi atau tidak masih tergantung pemerintah," ungkapnya.

Namun, dibentuknya holding farmasi tahun ini masih cukup memungkinkan menurut Yaki. Dengan syarat, holding BUMN seperti ADHI, PTPP, WIKA, WSKT yang tergabung dalam holding konstruksi, serta holding keuangan yang terdiri dari BBRI, BMRI, BBNI dan BBTN bisa rampung sebelum akhir 2019.

Sementara itu, menurutnya langkah akuisisi dapat memperbaiki kinerja kedua emiten tersebut, jika berhasil diselesaikan awal semester I-2019. Di mana, portofolio produk emiten itu akan semakin beragam.

Selain itu, KAEF juga bisa memanfaatkan kanal distribusi untuk memperluas pemasaran dan memperluas pemasaran dan research and development (R&D) milik Phapros.

Untuk itu, Yaki merekomendasikan investor untuk masuk ke saham KAEF saat berada di harga rendah atau buy on weakness di kisaran Rp 2.750 - Rp 2.850, dengan target harga jangka pendek Rp 3.100 hingga Rp 3.200.

Sedangkan untuk rekomendasi PEHA juga buy on weakness di kisara Rp 2.050 - Rp 2.110, dengan target harga short terms yakni Rp 2.250 di harga terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×