Reporter: Recha Dermawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan perhiasan emas, berpartisipasi kembali dalam Hong Kong Jewellery & Gem Fair (JGW) 2023 yang diselenggarakan mulai 18-22 September 2023.
JGW merupakan sebuah pameran perhiasan terbesar di dunia yang kembali diadakan setelah terhenti akibat pandemi. Hong Kong Jewellery & Gem Fair telah lama diakui sebagai panggung bergengsi untuk pertemuan dengan mitra potensial dan klien baru.
Acara ini bertujuan untuk memperluas jaringan pelanggan, meningkatkan penjualan ekspor dan berkesempatan untuk berkolaborasi dengan pemain perhiasan berskala global yang berencana untuk mengembangkan pasar di Indonesia.
“Melalui event JGW ini, HRTA berpotensi mendapatkan partner ekspor baru dari mancanegara dan juga berkesempatan untuk berkolaborasi dengan pemain global untuk industri perhiasan yang berencana mengembangkan pasar di Indonesia,” kata Thendra Crisnanda, Direktur Investor Relation Hartadinata Abadi kepada Kontan.co.id, Kamis (21/9)
Dia menambahkan, saat ini HRTA sudah berkerjasama dengan partner ekspor dari India sejak Maret 2023. Adapun untuk partner ekspor baru akan diumumkan usai acara pameran di Hongkong selesai.
Baca Juga: Penjualan Emas Murni Naik, Pendapatan Hartadinata Abadi (HRTA) Melesat 91,96%
HRTA juga baru meluncurkan lini perhiasan terbaru yang dirancang khusus untuk membidik segmen mid-high dan segmen yang lebih muda, termasuk anak-anak dan pria melalui brand ARDORE.
Peluncuran lini perhiasan terbaru dan partisipasi di event JGW adalah langkah strategis dalam upaya HRTA untuk mendorong pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan margin di masa mendatang.
Melansir dari laporan keuangan, HRTA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,12 triliun di kuartal I tahun 2023 atau meningkat 53,84% secara tahunan dari Rp 1,37 triliun pada kuartal I tahun 2022.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh volume penjualan dalam emas murni yang meningkat sebesar 39,82% menjadi 2,16 ton di kuartal I tahun ini dari 1,55 ton di kuartal pertama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
