Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Rilis data ekonomi Eropa gagal mengangkat euro di hadapan poundsterling. Pergerakan EUR tertahan oleh berita ekonomi dari Prancis.
Mengutip Bloomberg, Selasa (21/2) pasangan EUR/GBP tergerus 0,34% ke level 0,84879 dibanding sehari sebelumnya.
Anthonius Edyson, Research and Analyst PT Astronacci International mengatakan, berita ekonomi Perancis membuat laju euro sedikit melambat sehingga terseret penguatan poundsterling.
"Permintaan akan surat-surat utang Perancis meningkat tajam melebihi permintaan terhadap obligasi pemerintah Jerman, tertinggi sejak akhir tahun 2012," tuturnya.
Rilis data ekonomi Eropa akhirnya gagal mengangkat EUR meski menunjukkan hasil positif. Data sektor manufaktur Jerman bulan Februari naik ke level 57 dari sebelumnya 56,4. Selanjutnya data sektor jasa Jerman menguat ke level 54,4 dari sebelumnya 53,4.
Memang sektor manufaktur Perancis turun ke level 52,3 dari sebelumnya 53,6 tetapi sektor jasanya membaik ke angka 56,7 dari sebelumnya 54,1. Secara keseluruhan, sektor manufaktur Eropa bulan Februari di angka 55,5 dibanding sebelumnya 55,2 dan sektor jasa meningkat ke level 55,6 dari sebelumnya 53,7.
Di sisi lain, GBP masih ditopang oleh perbaikan angka inflasi Inggris bulan Januari dengan peningkatan sebesar 1,8% dibanding periode sama tahun 2016. Angka pinjaman sektor publik di Inggris yang turun ke angka minus £ 9,8 miliar dari sebelumnya £ 4,8 miliar pun tidak menjadi perhatian pasar.
Edyson memperkirakan pasangan EUR/GBP masih berpeluang melemah pada Rabu (22/2). Pergerakan euro menanti rilis inflasi Eropa sementara sterling menunggu angka pertumbuhan ekonomi Inggris kuartal IV-2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News