kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Berisiko, Kontrak Individual Berasetkan Sertifikat Deposito


Rabu, 21 April 2010 / 09:00 WIB


Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Aturan main pengelolaan portofolio efek untuk kepentingan nasabah secara individual kembali mendapat keluhan. Kali ini yang menjadi sorotan adalah soal keluwesan yang diberikan kepada manajer investasi (MI) untuk menempatkan 25% dana kontrak individual pada sertifikat deposito.

Presiden Direktur PT Recapital Asset Management Bowo Witjaksono berpendapat, ketentuan ini cukup beresiko. Sebab, sertifikat deposito berkonsep atas unjuk dan bukan atas nama. Artinya, siapa saja bisa menarik dana yang tersimpan dalam instrumen ini. "Berbeda dengan deposito berjangka dana itu juga bisa ditarik kapan saja," ujarnya, Selasa (20/4).

Sedangkan Parto Kawito, Direktur PT Infovesta Utama berpendapat, resiko itu sebenarnya bisa diredam. Selama seluruh dana kontrak individual konsistem tersimpan dalam bank kustodian. Dus, para manajer investasi pun tak bisa menyalahgunakan dana investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×