kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Berisiko, Kontrak Individual Berasetkan Sertifikat Deposito


Rabu, 21 April 2010 / 09:00 WIB


Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Aturan main pengelolaan portofolio efek untuk kepentingan nasabah secara individual kembali mendapat keluhan. Kali ini yang menjadi sorotan adalah soal keluwesan yang diberikan kepada manajer investasi (MI) untuk menempatkan 25% dana kontrak individual pada sertifikat deposito.

Presiden Direktur PT Recapital Asset Management Bowo Witjaksono berpendapat, ketentuan ini cukup beresiko. Sebab, sertifikat deposito berkonsep atas unjuk dan bukan atas nama. Artinya, siapa saja bisa menarik dana yang tersimpan dalam instrumen ini. "Berbeda dengan deposito berjangka dana itu juga bisa ditarik kapan saja," ujarnya, Selasa (20/4).

Sedangkan Parto Kawito, Direktur PT Infovesta Utama berpendapat, resiko itu sebenarnya bisa diredam. Selama seluruh dana kontrak individual konsistem tersimpan dalam bank kustodian. Dus, para manajer investasi pun tak bisa menyalahgunakan dana investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×