Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setelah sempat reli dalam beberapa hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berkubang di zona merah. Pada perdagangan Senin (26/1), IHSG turun 63 poin atau 1,2% ke level 5.260,024.
Setiawan Effendi, Analis Phintraco Securities mengatakan, dari dalam negeri sejatinya tidak ada isu yang terlalu fundamental. Hanya isu politik yang turut mencemaskan pasar. Longsornya IHSG lebih banyak disebabkan karena sentimen negatif dari Pemilu Yunani.
Namun, Setiawan melihat koreksi IHSG ini masih merupakan koreksi yang sehat setelah beberapa hari berada di level yang tinggi. "Diperkirakan masih ada tekanan jual akibat sentimen ini, namun, masih dalam skala wajar," ujarnya di Jakarta, Senin (26/1).
Edwin Sebayang, Kepala riset MNC securities mengatakan, tekanan IHSG makin besar ditambah dengan pelemahan rupiah.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri senada menilai, koreksi IHSG juga dipicu sentimen regional hasil Pemilu di Yunani yang dimenangkan partai oposisi sehingga menambah spekulasi akan terjadi ketidakpastian di zona eropa.
Sementara dari domestik, lanjut Hans, tekanan terhadap IHSG datang dari perseteruan KPK dengan polri serta pengenaan pajak atas barang mewah.
Proyeksi besok
Reza Nugraha, Analis MNC Securities menilai, IHSG masih akan terkoreksi dalam jangka pendek. IHSG kemungkinan akan berada di rentang support 5.210 dan resistance 5.300.
Menurut Hans, pajak barang mewah turut memukul beberapa sektor, seperti properti dan konsumer. Namun, ia memperkirakan IHSG masih memiliki kemungkinan untuk rebound terbatas. Hitungannya, IHSG bergerak di kisaran support 5.200-5.164 dan resistance 5.309-5.325. "Mungkin agak volatile, jadi harus hati-hati," ujarnya.
Setiawan memprediksi IHSG akan bearish dengan rentang di level 5.195-5.272. Adapun Edwin menduga, IHSG hari ini masih akan turun dan bergerak di kisaran 5.230 -5.300
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News